Kantor Berita Radio (KBR) bersama Netherland Leprosy Relief (NLR) mengunjungi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam rangka seminar Suara Untuk Indonesia Bebas dari Kusta (Suka) goes to Campus. Mengusung tema “Aksi Nyata Mahasiswa untuk Kusta”, kegiatan berlangsung di FK Unhas dan kanal Youtube Berita KBR, Kamis (25/5).
Seminar ini menghadirkan narasumber ahli perwakilan dari NLR, Technical Advisor NLR Indonesia, dr M Riby Machmoed MPH, dan Inclusion and disability Program Manager NLR Indonesia, Angga Yanuar. Turut memberikan materi Sub koordinator Pengendalian Penyakit Menular & Wasor Kusta Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ernawati SKM MKes serta Guru Besar Mikrobiologi FK Unhas, Prof Dr Mochamad Hatta PhD SpMK (K).
Dalam kesempatannya, Prof Hatta berbagi pengalaman tentang penanganan kusta. Ia menyoroti kasus kusta di Indonesia yang seharusnya menjadi prioritas utama namun masih minim perhatian pemerintah.
“Ironisnya, perhatian terhadap kasus kusta justru lebih tinggi dari pihak luar negeri dibandingkan orang Indonesia sendiri,” ujar Prof Hatta.
Tidak hanya itu, Prof Hatta berpesan kepada mahasiswa kedokteran untuk memiliki minat dan keinginan dalam mempelajari kusta. Menurutnya, pengetahuan mengenai penyakit ini masih terbatas sehingga kusta masih menjadi suatu misteri.
“Contohnya, kuman penyebab kusta dapat memiliki dua dampak yang berbeda, meskipun jenis kumannya sama. Hal ini menjadi keunikan dari penyakit kusta,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof Hatta berbagi pengalaman penelitiannya yang berhasil menemukan profilaksis dalam pencegahan kusta. Tak main-main, penelitian untuk menemukan obat tersebut dilakukan selama sepuluh tahun di berbagai pulau.
“Saya menghabiskan waktu selama dua bulan setiap tahunnya untuk melakukan penelitian di pulau-pulau tersebut,” ungkap Hatta.
Hebatnya, obat yang ditemukan dalam penelitian Prof Hatta itu telah digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan penyakit kusta. Kedepannya obat ini juga segera digunakan oleh pemerintah Indonesia.
Ridwan
Discussion about this post