• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Opini Renungan

Tahun 1954, Bung Karno Beri Nama Unhas

September 10, 2021
in Renungan
Tahun 1954, Bung Karno Beri Nama Unhas

Gedung Rektorat Unhas. Foto ; Dokumentasi Identitas Unhas.

Editor Arisal

Dua tahun menjelang Universitas Hasanuddin resmi berdiri, 1956 Presiden Soekarno menyambangi Sulawesi Selatan pada 1954. Pada tahun itu, Putra sang Fajar tersebut berpidato di Gubernuran Sulsel di Makassar. Dia menyebut  “I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Mohammad Bakir  Tumenanga Riballa Pangkana”, Raja Gowa XVI yang tidak lain adalah Sultan Hasanuddin sebagai nama universitas yang kemudian berdiri resmi pada 10 September 1956 dan pada hari ini genap berusia 65 tahun.

Hanya di dalam Lembaran Negara No.39 Tahun 1956, baik pada judul maupun pada pada klausul memutuskan: Menetapkan Peraturan Pemerintah itu masih disebut pendirian Universitas Hassan Uddin di Makassar. Lembaran Negara itu pada pasal 1 juga menyebutkan, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat di Makassar dipisahkan dari Universitas Indonesia.

BacaJuga

Prof JJ, Sebuah Harapan Baru

Pasal 2, di Makassar, Universitas Hassan Uddin yang terdiri atas: 1. Fakultas Ekonomi di Makassar; 2. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat di Makassar; 3. Fakultas Kedokteran di Makassar; Fakultas-fakultas lain yang jenis dan tempatnya ditentukan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan; dan yang meliputi Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Tondano.

Peraturan Pemerintah yang berlaku 1 September 1956 itu ditetapkan 8 Septenber 1956 dan ditandatangani Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Sarino Mangunpranoto, sementara Menteri Kehakiman yang meneken diundangkannya peraturan pemerintah ini adalah Moeljatno.

Tentu saja rekaman sejarah yang terungkap ini jarang diketahui publik. Salah seorang yang berjasa dalam pendirian adalah Mattulada (Prof.Dr.). Dia seorang pejuang tulen. Pernah menjadi polisi, guru, kepala SMA, dosen, dekan, rektor, Ketua Senat, dan Guru Besar Unhas pada masa hidupnya.

Cendekiawan asal Bulukumba ini bahkan disebutkan sebagai sosok penting dari latar belakang berdirinya Unhas, sejak kepemimpinan Oom No (Arnold Mononutu). Ia ikut menghadap presiden Republik Indonesia, yang saat itu masih Soekarno guna mendesak berdirinya sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Makassar. Namun, karena sang presiden saat itu sedang ke Sumatera, ia hanya bertemu dengan Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI.

Saat itu Hatta menuturkan bahwa pemerintah memang berencana mendirikan sebuah PTN di Makassar. Ketika mendapat tanggapan demikian, Mattulada langsung menghadap Gubernur Sulawesi Selatan, yang waktu itu dijabat Andi Pangerang Pettarani guna membicarakan hasil pertemuannya dengan Hatta.

Pada awal tahun 1956, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yang waktu itu Bahder Djohan berkunjung ke Makassar. Saat sedang berada di Baraya, Mattulada bersama kawan-kawannya ‘menghentikan’ mobil yang ditumpangi menteri dan beberapa tokoh pendidikan saat itu. Keperluannya tak lain hanya mendesak Menteri  untuk membangun PTN di Makassar. Bahder hanya mengangguk-angguk dan meminta Mattulada dan temannya bersabar.

Tak puas dengan ucapan lisan, Mattulada menyodorkan kertas putih sambil meminta Bahder membuat surat tanda setuju. Setelah Bahder menuruti keinginan para pemuda itu, barulah mobilnya dilepas pergi.

Tak berselang lama, datanglah Soekarno di kantor gubernur untuk menyatakan pendirian PTN dan menamainya Universitas Hasanuddin. Beberapa bulan kemudian, Mohammad Hatta datang meresmikannya. Almanak menunjuk 10 September 1956.

Fenomena inilah yang membuat Muhammad Ramli Otoluwa yang akrab disapa M.Ramto, almarhum, mengatakan, Mattulada termasuk salah seorang inspirator di balik berdirinya Universitas Hasanuddin di samping para tokoh yang lainnya.

Pasca-penghadangan itu, beberapa bulan kemudian, Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP & K) melalui Surat Keputusan Nomor 3369/S/ tanggal 11 Juni 1956, PP No.23 tanggal 8 September 1956 dan Lembaran Negara No.39 Tahun 1956, terhitung 1 September 1956, Universitas Hasanuddin yang waktu itu sudah memiliki sejumlah fakultas sebagai cikal bakal, seperti Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Kedokteran, resmi berdiri dan diresmikan pada 10 September 1956 oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Mattulada bersama Hamzah Daeng Mangemba pada tahun 1950-an menggubah Mars Universitas Hasanuddin. Sebelumnya pelukis Razak Djalle membuat logo Unhas. Hanya saja apakah logo tersebut sama persis dengan  yang disaksikan sekarang.

Ternyata meskipun mars Unhas yang selalu dinyanyikan pada setiap penerimaan mahasiswa baru dan upacara besar di Unhas (dies natalis dan wisuda) perlu memiliki “kawan”, yakni himne.  Taufiq Ismail, penyair Angkatan 66 pun menulis himne Unhas dan memberinya judul “Lihat Pinisi Berlayar ke Cakrawala”. Himne ini kemudian diaransemen oleh Piet Leiwakabessy yang juga pelatih Paduan Suara Universitas Hasanuddin, Himne itu pertama kali menggema pada Dies Natalis ke-40 Unhas tahun 1996, setahun menjelang Prof.Dr.Basri Hasanuddin, M.A., menuntaskan masa tugas dua periodenya yang sangat fenomenal.

Kini, Universitas Hasanuddin berusia 65 tahun. Jika dibandingkan seorang manusia, ia bagaikan sudah memasuki lansia. Jika disebut lansia, berarti sudah tidak dapat berkreasi lagi. Tetapi Unhas adalah bagaikan kelapa, yang makin tua kian banyak santannya. Meskipun sudah lansia, dia harus tetap bagaikan seorang gadis manis yang harus tetap bersolek tiada henti untuk terus berkreasi dan berinovasi serta diminati. Tentu saja ini akan sangat ditentukan oleh siapa yang akan menakhodai universitas ini ke depan, sepeninggal Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, M A., perempuan cantik yang sudah memimpin almamater ini dua periode dengan segudang prestasi dan inovasi.

Dirgahayu almamaterku yang hari ini bertepatan dengan 11 tahun Shafira Alifia, cucu ketigaku.

 

Penulis M. Dahlan Abubakar, Dosen Tidak Tetap Unhas

Sekaligus Penasehat Ahli PK identitas Unhas

Tags: Dies natalis UnhasM Dahlan AbubakarRenunganSejarah UnhasUnhas
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

FIB Unhas Buka Prodi Vokasi Destinasi Pariwisata di Selayar

Next Post

Ungkapan Terima Kasih Dwia Menjelang Akhir Masa Jabatan

Discussion about this post

Trending

Ilustrasi orang tawuran. Sumber: IDENTITAS/Rizka Ramli

Empat Hari Pasca Bentrok, Sema Kema Fapet Unhas Rilis Siaran Pers

Maret 22, 2023
0

Mahasiswa saling lempar batu saat bentrok. Sumber: IDENTITAS/Arf

Buntut Bentrok Dua Fakultas, Aktivitas Akademik Secara Daring di FIKP Diperpanjang

Maret 19, 2023
0

Ilustrasi mahasiswa bentrok. Ilustrasi: IDENTITAS/Arf

Ketua Pengawasan Keamanan Unhas Ungkap Kronologi Bentrok FIKP dan Fapet 

Maret 25, 2023
0

Unhas Gelar Musyawarah Pemilihan MWA, Prof Andi Alimuddin Terpilih Sebagai Ketua

Unhas Gelar Musyawarah Pemilihan MWA, Prof Andi Alimuddin Terpilih Sebagai Ketua

Maret 20, 2023
0

Liputan Khusus

Lembaga Pusat Peningkatan Reputasi, Jembatan Unhas Menuju Kelas Dunia

Mahasiswa Asing Terkendala Bahasa Indonesia

Dampak Traumatis Akun Kampus Cantik

Posting Gambar Beresiko jadi Korban Kekerasan Seksual

Menyingkap Tabir Akun ‘Kampus Cantik’

K3 Harus Jadi Budaya di Kampus!

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2023 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In