Di tengah pandemi Covid-19, produk hasil peternakan kian memprihatinkan. Hal itu dibahas pada webinar bertajuk “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Usaha Peternakan”, Senin (11/1). Diadakan oleh Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Unhas Gelombang 105 Rappocini 2, kegiatan ini berlangsung melalui Zoom.
Dipandu oleh Anggota KKN 105 Rappocini 2, Sri Ayu Merdekawati, kegiatan tersebut menghadirkan Wakil Dekan II Fakultas Peternakan (Faperta) sekaligus Supervisor KKN 105 Rappocini 2, Prof Dr Ir Sitti Nurani Sirajuddin SPt MSi IPU dan Dekan Faperta Unhas, Prof Dr Ir Lellah Rahim MSc IPU.
Pada kesempatannya, Sitti menjelaskan dampak Covid-19 berupa krisis kerawanan pangan dan perekonomian domestik berdampak signifikan pada bidang peternakan dan peternaknya. “Hasil peternakan seperti susu, telur, dan daging sepatutnya dibutuhkan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, krisis Covid-19 membuktikan hal yang bertolak belakang,” jelasnya.
Pemateri berikutnya, Lellah menyebutkan dampak pandemi terhadap usaha peternakan secara spesifik. “Covid-19 mengakibatkan produksi menurun, biaya pakan meningkat, transportasi terhambat, perubahan sistem pemasaran, pengurangan tenaga kerja usaha, dan tantangan tersendiri bagi peternakan mandiri,” ujarnya.
Menurut Lellah, pandemi Covid-19 memaksa penurunan jumlah produksi. “Produksi ayam pedaging merupakan sektor peternakan yang paling terdampak selama masa pandemi ini. Terjadi penurunan produksi sebanyak 50% yang kembali meningkat menjadi 80% selama masa New Normal. Namun, sulit mengembalikan jumlah produksi menjadi 100% seperti semula,” ungkapnya
BACA JUGA: Bahas Zat Berbahaya pada Susu, Mahasiswa Peternakan Unhas Sabet Medali Emas
Discussion about this post