Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) Unhas kembali meraih juara satu pada Lomba Menulis Esai tingkat Nasional, 8 Maret hingga 5 April 2021. Diinisiasi oleh Ikatan Jurnalis Muda Indonesia (IJMI), kegiatan itu bertajuk “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19”.
Adapun UKM KPI Unhas diwakili oleh salah satu anggota Divisi Penelitian UKM KPI Unhas angkatan XI, Riyan Hidayat. Ia mengusung judul esai “Profesi Go-Food: Langkah Awal Perubahan Sosial sebagai Solusi Pendapatan Ekonomi di Masa Pandemi (Studi pada Masyarakat Terkena Pemutusan Hubungan Kerja)” pada lomba tersebut.
Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Unhas angkatan 2019 itu menjelaskan, pandemi Covid-19 adalah penyebab terkuat adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ketika masyarakat yang terkena PHK tidak sedikit, hal ini tentu menimbulkan masalah.
“Pertama, masyarakat akan kehilangan sumber pendapatannya. Lalu, jika tidak adanya sumber pendapatan, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-hari. Itulah mengapa, jumlah pengangguran meningkat di Indonesia,” ungkap Riyan.
Berangkatdari hal tersebut, Riyan mengagas ide pengubahan pola sosial masyarakat. Masyarakat terdampak PHK yang dulu bekerja sebagai karyawan, pengusaha ataupun wiraswasta kini bisa memilih pekerjaan lanjutan. Salah satunya, pekerjaan yang menjadi primadona, yakni profesi Go-Food.
“Di tengah pandemi fitur Go-Food di aplikasi Gojek meningkat drastis pendapatannya. Tidak sedikit dari masyarakat malas keluar rumah, itulah alasan mereka memanfaatkan tersebut. Hal ini bisa menjadi langkah awal bagi korban PHK guna mendapatkan pendapatan ekonomi lagi,” jelas Riyan.
Lebih lanjut, mekanisme dari lomba ini sendiri terbagi beberapa tahap. Tahap pertama, membuat esai sesuai tema kemudian diseleksi menjadi dua puluh besar esai terbaik. Esai yang terpilih akan menjadi finalis dari lomba Semangat Jurnalis Muda IJMI tahun 2021.
Tahap kedua, kedua puluh finalis tersebut kemudian membuat video presentasi dengan durasi maksimal sepuluh menit. “Setelah membuat video presentasi, ditentukanlah juaranya. Bobot penilaiannya esai sebanyak 60 persen dan video 40 persen,” tutur Riyan.
Ia berharap, ide yang digagas dapat diterima masyarakat, khususnya yang terkena PHK. “Semoga dapat diimplementasikan,” harap Riyan
M203
Discussion about this post