Aksi pengrusakan yang terjadi di pintu satu Unhas, Kamis (26/9) lalu menimbulkan berbagai respon termasuk dosen muda jurusan Hubungan Internasional, Muh. Ashry Sallatu. Dosen muda yang biasa dipanggil Gego ini menyatakan ketidaksetujuannya. Ia berpendapat tindakan seperti itu dapat merugikan berbagai pihak.
Sebagai dosen yang paham terkait kaum anarko, ia belum dapat mengkonfirmasi mengenai adanya kaum anarko yang terlibat dalam aksi ini. Akan tetapi, ada beberapa kecocokan dari oknum-oknum tertentu dengan kaum anarko. Menurutnya pengidentifikasiannya berasal dari tindakan-tindakan yang mereka lakukan.
“Kaum anarko sebagai suatu paham yang diilhami dengan aksi-aksi nekat,” jelasnya.
Meski aksi dilakukan dengan tindakan nekat, Gego menolak segala bentuk peredaman represif yang berbau kekerasan. Ia lebih setuju pada tindakan preventif, seperti penyuluhan atau sosialisasi. Dengan begitu, ia meyakini bahwa semua pihak akan dapat mengerti dan dapat menghindarkan diri dari segala bentuk kesalahpahaman yang berujung saling serang.
Ketua Himpunan Hubungan Internasional periode 1999-2000 ini juga mengatakan, yang harus turut dalam penyelesaian masalah seperti ini bukan hanya segelintir orang saja. Melainkan seluruh aspek kehidupan masyarakat dari pihak pemerintah, hingga rakyat kecil di bawah.
Aspek pertama yang juga merupakan aspek terpenting yaitu pemerintah. Ia menuturkan peran pemerintah sangat dibutuhkan tidak hanya sebagai pembicara namun juga sebagai pendengar yang selalu siap mendengar serta menampung aspirasi rakyat.
“Seharusnya pemerintah itu juga menjadi pendengar yang baik, bukan hanya berperan sebagai pembicara yang seolah tahu segalanya,” ucapnya kepada identitas.
Namun, selain pihak pemerintah, lelaki kelahiran 1979 ini juga mengungkapkan peran besar mahasiswa sebagai agent of change. “Saya berharap mahasiswa tidak hanya turun berdemonstrasi tetapi tidak mengerti seberapa relevan kegiatan seperti itu di masa kini,” imbuhnya.
Gego menghimbau agar para mahasiswa juga dapat terjun langsung ke masyarakat sebagai penghubung, penengah, dan bahkan mengadvokasi berbagai masalah yang terjadi di masyarakat saat ini.
Terakhir, ia menambahkan peran krusial dosen sebagai salah satu sumber ilmu bagi para mahasiswa. Ia berharap agar para dosen dapat menambah ilmu yang relevan dengan masalah yang sedang dialami para mahasiswa saat ini.
M07
Discussion about this post