• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Jeklang Figur

Therry Alghifary, Pejuang Pendidikan Tanpa Kekerasan

Juli 29, 2022
in Figur, Headline, Jeklang
Therry Alghifary, Pejuang Pendidikan Tanpa Kekerasan

Foto: Dokumentasi pribadi

Editor Anisa Luthfia Basri

Kekerasan menjadi hal yang sangat sulit dihindari. Mirisnya, praktek kekerasan bisa ditemukan di mana saja, tak terkecuali bidang pendidikan. Sekolah atau kampus yang seharusnya menjadi tempat pembentukan generasi emas bangsa melalui pengajaran dan bimbingan, justru terkadang menjadi tempat yang rawan kekerasan. Hal ini menggerakkan alumnus Unhas, Therry Alghifary untuk mencetuskan Yayasan Kita Bhineka Tunggal Ika (KITA) yang bergerak di bidang pendidikan perdamaian dan anti kekerasan.

Dorongan Therry untuk mencanangkan pendidikan anti kekerasan berawal dari isu kekerasan yang dirasakannya selama menjadi mahasiswa Unhas. Salah satunya adalah pengaderan yang masih sarat akan kekerasan serta konflik-konflik antar fakultas dan mahasiswa lingkungan kampus.

BacaJuga

Mahasiswa Teknik Perkapalan Unhas Raih 2 Penghargaan dalam Pesiar 2022

Maba Wajib Tahu! Istilah-Istilah dalam Dunia Perkuliahan

“Di pengaderan saya mengalami kekerasan. Dipukul, ditampar, serta kekerasan fisik dan mental lainnya. Namun, kala itu saya bertahan, dengan intensi kalau saya mungkin suatu saat punya ruang dan peran sehingga saya bisa mengubah hal itu,” ungkap mahasiswa angkatan 2007 tersebut.

Namun, hingga ia menjadi ketua senat FT periode 2011-2012, nyatanya Therry belum bisa menghilangkan budaya pembentukan kader menggunakan kekerasan. Saat itu, ia merasa telah memiliki peran untuk mengubah budaya kekerasan dalam pengaderan, tetapi kesulitan dan tantangan datang silih berganti. Mulai dari tekanan warga lembaga hingga tawuran antara FT dengan banyak fakultas yang sering terjadi kala itu.

Menurut alumni Teknik Elektro ini, pengalamannya sebagai penyintas kekerasan di kampus mengambil peran yang sangat signifikan dalam langkahnya sebagai pelopor anti kekerasan. “Saya tidak pernah menyesal terlibat dalam semua praktek kekerasan semasa kuliah, karena saya percaya Tuhan ingin saya mengalami itu dan akhirnya membuat diri saya yang sekarang berada di jalur pegiat pendidikan anti kekerasan,” imbuhnya.

Menurut Therry, pengalaman yang didapatkan selama menjadi bagian lembaga kemahasiswaan melatih empati dan kepeduliannya. Mungkin awalnya dipaksa tapi lama kelamaan, hal tersebut membuatnya menjadi peduli dengan sekitar dan perasaan itu yang terus tumbuh hingga kini.

Selain itu, sisi kekerasan dan pertentangan batin yang dialami Therry selama di kampus menggembleng jiwanya untuk lebih tangguh. “Dinamika itu saya lewati dan membuat jiwa saya menguat. Selain ketangguhan dan empati, saya juga dilatih untuk kritis dan logis serta menggali kemampuan analitik saya dalam memandang sesuatu,” ujarnya.

Yayasan Kita Bhineka Tunggal Ika (KITA) yang dibangun Therry merupakan sebuah NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi relawan pegiat pendidikan anti kekerasan. Yayasan ini berfokus pada intervensi kekerasan dalam pendidikan dan bagaimana mengharmonikan segala perbedaan yang biasanya menimbulkan konflik. Oleh karena itu, KITA berusaha untuk memberikan pemahaman pada para guru dan pendidik dari kalangan apapun, pegiat komunitas-komunitas pendidikan, serta anak-anak muda agar lebih melek terhadap isu-isu kekerasan yang terjadi saat ini.

Yayasan yang telah berdiri sejak 2015 ini, telah mendampingi lebih dari 5000 pendidik dan pemimpin muda dalam menguatkan kapasitasnya melawan kekerasan dalam pendidikan. Alumnus Jurusan Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan Bogor berharap, pemimpin dan pendidik ini akan meneruskan dampak ke penerima lain secara tidak langsung.

“Kami percaya semakin banyak penerima, maka semakin banyak yang merasakan kehadiran dari nilai-nilai yang KITA bawa dan pegang teguh,” kata Therry.

Keputusan menjadi penggiat pendidikan memaksa alumni FT Unhas itu menerima konsekuensi dan berbagai tantangan. Namun, ia sadar bahwa kedamaian harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Karena itu, ia selalu melibatkan orang tua dan istrinya dalam inisiasi dan diskusi perihal kegiatan yayasan.

Menurut Therry, konsistensi dan keberlanjutan merupakan tantangan dalam menjalankan suatu lembaga, tetapi itu semua dapat diatasi dengan terus mengingat atau memperkuat alasan awal suatu pergerakan serta visi misi yang dibawa sejak awal harus selalu dipegang teguh dan dipertahankan.

Walaupun berbagai usaha menciptakan pendidikan tanpa kekerasan telah dilakukan, memang masih banyak kasus-kasus kekerasan yang terjadi dan satu-satunya cara untuk menghentikan itu adalah dengan selalu aktif mengkampanyekan perdamaian.

“Mimpi KITA adalah senantiasa berkontribusi dalam pemeliharaan dan pembangunan perdamaian di Indonesia sebagai wujud partisipasi menciptakan perdamaian dunia,” pungkas Therry.

Anisa Luthfia Basri/Azzahra Zainal

Tags: Alumni UnhasAnti KekerasanInspiratifmotivasiPendidikanSosialUnhasUniversitas Hasanuddin
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Peserta KKN Unhas Edukasi Masyarakat Pentingnya Literasi Keuangan

Next Post

Ekspektasi Pemicu Kesedihan

Discussion about this post

Trending

Jelang Kuliah Perdana, Unhas Kembali Siap Gunakan Metode Bauran

Jelang Kuliah Perdana, Unhas Kembali Siap Gunakan Metode Bauran

Agustus 10, 2022
0

IKA Unhas Soppeng Adakan Rapat Inisiasi Pembentukan IKA Daerah

IKA Unhas Soppeng Adakan Rapat Inisiasi Pembentukan IKA Daerah

Agustus 10, 2022
0

Kebutuhan mahasiswa baru

10 Perlengkapan Mahasiswa Baru 2021 yang Harus Dimiliki

Juni 17, 2021
0

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Desember 28, 2017
0

Liputan Khusus

Gerakan Mahasiswa, Momentum

Semrawut Kabel Listrik Unhas

Magnet Politik Bernama Ikatan Alumni

Melirik Peran Alumni

Enam Dekade Ikatan Alumni

Lika-liku Bantuan Program Kampus Merdeka

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2022 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In