Unit Kegiatan Mahasiswa Debat Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Training of Trainers” Sabtu, (11/12).
Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai pembicara dengan topik yang berbeda-beda. Salah satu pembicara, yakni Regina Farah Nafilah membawakan materi yakni Prosedural dalam Debat.
Dalam pemaparannya, Regina menyampaikan beberapa hal mendasar yang perlu diketahui dalam debat. Ia mengungkapkan bahwa setidaknya ada tujuh jenis mosi, yaitu proposal motion, statement motion, THBT X should do Y, TH as X would do Y, evaluative motion, judgement motion, dan direct comparative motion.
Selain itu ia juga menjelaskan terkait perbedaan antara Asian Parliamentary dengan British Parliamentary. Asian Parliamentary lebih hanya terdapat dua tim yakni tim pro dan kontra, sedangkan British Parliamentary terdiri atas empat tim diantaranya tim pembuka pemerintahan, tim pembuka oposisi, tim penutup pemerintahan, dan tim penutup oposisi.
Regina mengungkapkan, dalam British Parliamentary setiap pembicara diberi waktu tujuh menit untuk menyampaikan argumen dengan toleransi selama 20 detik serta case-building selama 15 menit. Sedangkan, Asian Parliamentary, metode serupa namun khusus untuk reply speaker diberi waktu empat menit serta case-building selama 30 menit.
Wanita yang akrab disapa Regin itu mengatakan bahwa dalam debat terdiri juga atas pembicara penyimpul. Posisi tersebut bertugas untuk meringkas dan menyimpulkan semua sanggahan dan argumen yang telah dibawa oleh tim.
“Penyimpul berperan dalam membawa biased adjudication serta menjelaskan mengapa sebuah tim berhak dalam memenangkan debat,” jelas Regina.
Tak hanya itu, Regina juga menjelaskan bahwa dalam debat juga dapat dilakukan interupsi dan sanggahan. Interupsi ini dibuka setelah pembicara berbicara selama satu menit dan ditutup di menit ke-6, dengan catatan bahwa pembicara memiliki hak untuk menerima atau menolak interupsi. “Sanggahan sendiri merupakan respon terhadap argumen yang bertujuan untuk memperlemah argumen lawan,” imbuhnya.
Di akhir materinya, Regina menjelaskan beberapa struktur dalam sanggahan. Pertama, jelaskan mengapa argumen lawan tidak benar, lalu jelaskan kenapa argumen lawan juga dapat berlaku di kedua sisi dalam debat. Jangan lupa jelaskan mengapa argumen tim lawan sudah benar tetap tidak penting untuk diimplementasikan dan serang best scenario tim lawan.
Ivana Febrianty