Wabah Covid-19 telah menyebar hampir di seluruh belahan Nusantara, tak terkecuali Makassar. Baru-baru ini, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengumumkan bahwa warga Jl Rajawali III Lr. 3 No. 14 RT. 02 RW. 07 Kelurahan Pannambungang, Kecamatan Mariso, Kota Makassar meninggal akibat virus mematikan tersebut.
Semakin banyaknya korban akibat Covid-19 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak mahasiswa tingkat akhir dari rumpun ilmu kesehatan untuk terlibat menjadi relawan. Menteri Nadiem mengatakan bahwa ajakan tersebut bersifat sukarela.
“Tidak ada paksaan. Ini adalah gerakan sukarela. Negara membutuhkan pahlawan-pahlawan medis yang berjuang bersama demi masyarakat,” kata Nadiem yang dikutip dari news.detik.com.
Menurutnya, para relawan akan fokus dalam medukasi pencegahan dan pengendalian terhadap wabah Covid-19 dengan cara memberikan informasi, edukasi, melayani call center kepada masyarakat, serta menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai dengan kompetensi. Bahkan, mahasiswa yang menjadi relawan akan mendapat pelatihan, insentif dari Kemendikbud, dan terhitung dalam satuan kredit semester (SKS).
“Kepada mahasiswa yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insentif dari Kemendikbud, dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat yang dapat disesuaikan oleh universitas masing-masing untuk menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program koas atau sebagai satuan kredit semester,” jelas Nadiem.
Tak hanya itu, Kemendikbud juga meminta agar sepuluh rumah sakit milik universitas di Indonesia dapat merawat pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien yang positif terjangkit Covid-19. Salah satu perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas Hasanuddin.
Saat ditanya mengenai kesiapan, Kasubdit Humas dan Informasi Publik Unhas mengatakan bahwa ruang laboratorium Unhas saat ini dalam tahap finalisasi.”Kemarin sudah ada SK dari Kementerian Kesehatan. Sementara kesiapan ruang laboratorium kita difinalisasi. Kita tunggu perkembangan, kapan bisa mulai melakukan uji,” jelasnya.
Untuk relawan yang akan diikutkan dari Unhas, Ishaq mengatakan belum mengetahui jumlah pastinya. “Wah kita belum hitung pastinya karena sebagian besar adalah dosen-dosen, beberapa lagi dari unit dan sel yang bekerja secara mandiri,” ungkapnya.
Wjn