Warung Prancis Universitas Hasanuddin (WP Unhas) bekerja sama dengan Institut Prancis di Indonesia (IFI) memperingati hari anti-kekerasan internasional terhadap perempuan, melalui kampanye bertajuk 16 Jours Pour Toujours (16 Hari untuk Selamanya).
Hari anti-kekerasan terhadap perempuan merupakan kampanye internasional yang berlangsung setiap tahunnya, mulai tanggal 25 November sampai dengan tanggal 10 Desember.
WP menekankan pentingnya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan pencapaian kesetaraan gender dengan menggelar diskusi dan pemutaran film di Perpustakaan Pusat Unhas, Senin- Kamis, (2-5/12).
Kampanye 16 hari aktivisme untuk menghapus kekerasan berbasis gender diawali dengan diskusi bertemakan “Melawan Kekerasan dan Diskriminasi Berbasis Gender di Media Sosial.” Acara diskusi tersebut dipandu oleh Madame Dr Fierenziana Getruida Junus SS M Hum.
Selanjutnya, WP melakukan pemutaran film L’Homme Qui Repare Les Femmes, La Belle et La Meute dan Comme des Garçon, yang diputar melalui aplikasi IFCinema.
Bénévole WP, Fatyan Aulivia mengatakan pemutaran film dan diskusi tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan membangun kesadaran publik terkait kekerasan terhadap perempuan demi mewujudkan kesetaraan gender.
“Nilai-nilai yang dijunjung negara Prancis itu kan “Kebebasan, Kesetaraan, Persaudaraan” Kemudian hak-hak perempuan juga merupakan hak asasi manusia, maka sangat penting untuk mendukung kesetaraan dan martabat setiap perempuan menuju dunia yang lebih aman, adil, dan baik untuk semua,” ujar Fatyan.
Kampanye tersebut diharapkan menginspirasi dan mengajak semua orang khususnya sivitas akademika untuk bisa mengambil tindakan dan menjadi penggerak kondisi perempuan dan anak. Karena setiap orang memiliki peran penting untuk mengakhiri siklus kekerasan terhadap perempuan mulai dari bicara dan bertindak.
Ful
Discussion about this post