Fenomena rusaknya wastafel di kamar mandi Perpustakaan untuk perempuan hingga saat ini masih menarik perhatian. Sudah sejak lama kerusakan wastafel terjadi, tetapi perbaikan belum juga dilakukan. Pipa wastafel bagian bawah masih saja bocor sehingga air menggenangi kamar mandi ketika kran digunakan. Sedihnya lagi, salah satu kran wastafel itu bahkan rusak sehingga menyebabkan air tidak berhenti mengalir.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Perpustakaan Pusat Unhas, Dr Fierenziana G. Junus, MHum, mengaku telah mengirimkan surat ke rektorat perihal tersebut berulang kali. Ia pun turut menyedihkan mengapa rektorat tidak segera menyelesaikan permasalahan itu.
“Kita sudah berulangkali menyurat, namun belum dikabulkan. Mungkin terdapat hal lain yang dinilai lebih urgen. Saya pribadi menyedihkan terlebih jika tamu saya ingin ke kamar mandi. Mau tidak mau, dia harus menuju kamar mandi tersebut,” ujarnya, Kamis (5/3).
Fieren juga menuturkan bahwa ada satu kamar mandi lagi untuk Kepala UPT dan tamu. Namun sayangnya, air di kamar mandi tersebut sering tidak mengalir. Selain itu, meski tidak diperkenankan, beberapa petugas juga menggunakan kamar mandi tersebut sehingga debit air berkurang ketika akan digunakan.
Melihat fenomena tersebut, wanita berambut panjang ini menegaskan bahwa perbaikan yang dilakukan tidak hanya fasilitas, melainkan kebudayaan. Ia mengaku sering menempelkan larangan berwudu di wastafel, tetapi kertas imbauan yang tertempel justru disobek dan dibuang oleh beberapa oknum.
“Perbaikan yang harus dilakukan tidak hanya pada fasilitas, melainkan kebudayaan. Kebudayaan berdisiplin itu harus diterapkan sebagaimana mestinya,” tegasnya.
M19