The Australia-Indonesia Centre (AIC) mengadakan workshop “Science Communication for Public” di Kantor AIC Centre Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan ini menghadirkan Head of Communication and Outreach AIC, Helen Brown sebagai pembicara, Jumat (15/03).
Pada kesempatannya, Helen menyampaikan bahwa AIC telah melakukan riset terhadap permasalahan yang ada di Indonesia, salah satunya Sulawesi Selatan. Meski demikian, hasil riset itu tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum.
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk menulis kembali riset-riset yang ada karena tidak ada gunanya jika hanya sedikit orang yang paham inti penting dari hasil riset,” katanya.
Helen menuturkan, Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) berusaha agar hasil riset yang ada bisa mudah dimengerti dengan cara menyederhanakan kata maupun jargon yang digunakan di dalamnya.
Menurutnya, pengetahuan akan sains menjadi sangat penting karena di zaman sekarang sangat banyak informasi dan data yang tersebar melalui teknologi. Oleh karena itu, Helen menyebut perlu menyampaikan fakta melalui informasi dan riset yang telah diolah.
“Menulis dengan jelas dan dapat dimengerti oleh banyak orang merupakan sebuah kemampuan. Memang sulit dan butuh banyak latihan, tetapi jika bisa dilakukan, maka kamu bisa menjangkau lebih banyak orang,” jelas Helen.
Terkait aksesibilitas website dan laporan, Helen mengaku AIC masih terkendala dalam menyajikan tampilan website yang lebih inklusif untuk kaum disabilitas. Dirinya menyebut tantangan ini sangat penting diperhatikan sehingga AIC harus bekerja keras untuk mewujudkannya.
Najwa Hanana