• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Headline

Wujudkan Zero Hunger di Tahun 2030

November 27, 2022
in Headline, Opini
SDGS Goal Unhas

ilustrasi: IDENTITAS/Risman

Editor Risman Amala Fitra

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi yang disepakati oleh para pimpinan Negara di dunia dengan tujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Hingga tahun 2022, capaian SDGs di Indonesia telah menyentuh angka 69,2 persen dari keseluruhan tujuan SDGs. Capaian SDGs Indonesia saat ini berada pada peringkat 82 dari 163 Negara. Sedangkan untuk Kawasan Asia Tenggara sendiri, Indonesia berada pada peringkat ke-5, berada di bawah Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia.

BacaJuga

Ingin Lolos PKM? Berikut Beberapa Kesalahan yang Harus Dihindari

Tenang, Kamu Tidak Sendiri

Salah satu tujuan SDGs yang perlu mendapatkan perhatian adalah isu kelaparan. Dilansir dari Sustainable Development Report 2022, kelaparan merupakan salah satu tujuan SDGs yang sampai saat ini masih menjadi tantangan terbesar. Hal ini karena kelaparan dapat berdampak terhadap sektor-sektor lain yang ada di masyarakat terutama sektor kesehatan.

Pertanyaan yang timbul kemudian, apakah Indonesia mampu menangani kelaparan di tahun 2030 sesuai dengan tujuan SDGs?

Berdasarkan data Global Hunger Index tahun 2022, Indeks Kelaparan Indonesia berada pada peringkat 77 dari 121 negara dengan skor 17,9 dan berada pada tingkat Moderate. Angka tersebut berada pada batas rata-rata skor global untuk Indeks Kelaparan.

Kemudian, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, prevalensi ketidakcukupan pangan di Indonesia justru mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2019, prevalensi ketidakcukupan pangan sebesar 7,63 persen, kemudian meningkat menjadi 8,34 persen pada tahun 2020 dan menyentuh angka 8,49 persen pada tahun 2021. Ketidakcukupan konsumsi pangan yang dimaksud di sini merupakan estimasi proporsi dari suatu populasi tertentu, di mana konsumsi energi sehari-hari dari makanan tidak cukup untuk memenuhi tingkat energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Data tersebut menggambarkan bahwa tingkat kelaparan di Indonesia saat ini menjadi masalah yang sangat serius. Kondisi ini semakin diperburuk karena adanya dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi ekonomi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, menaikkan harga barang dan jasa termasuk harga pangan, serta meningkatkan proyeksi tingkat kemiskinan utamanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal-hal tersebut akan berdampak pada kualitas makanan rumah tangga bahkan dapat mengakibatkan kekurangan pangan di kemudian hari.

Untuk mengatasi masalah kelaparan di Indonesia, diperlukan adanya peran dari pemerintah. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2022 untuk mendorong kinerja pencapaian SDGs termasuk isu kelaparan di Indonesia. Dengan berlakunya peraturan tersebut, diharapkan bahwa tujuan SDGs di Indonesia dapat tercapai dengan lebih cepat dan terarah.

Selain itu, peran masyarakat dalam mengatasi kelaparan juga sangat diperlukan. Sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah perekonomian agar kebutuhan pangan sehari-hari tetap terpenuhi.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kelaparan salah satunya ialah dengan meningkatkan hasil pangan di Indonesia. Sebagai Negara dengan wilayah pertanian yang cukup luas, Indonesia seharusnya bisa menghadapi masalah kelaparan ini dengan mengefektifkan lahan-lahan pertanian yang ada. 

Upaya bercocok tanam juga bisa menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan hasil pangan di Indonesia. Dengan bercocok tanam, bahan pangan yang dipanen akan lebih berkualitas dan lebih melimpah dan harapannya harga bahan makanan di pasaran tidak terlalu mahal mengingat bahan makanan tersebut dihasilkan oleh petani Indonesia sendiri. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat berpenghasilan minim karena mereka kiranya dapat menikmati hasil pangan yang berkualitas dan masalah kelaparan di Indonesia dapat diakhiri.

Nur Ilmi Idrus FKM Unhas

Penulis: Nurul Ilmi Idrus
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Angkatan 2022

Tags: Nurul Ilmi Idrusopiniopini mahasiswaPasca FKMSDGssdgs 2030
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Laboratorium Penyuluhan dan Sosiologi Peternakan Unhas Gagas Podcast POLLED

Next Post

Lestarikan Budaya, UKM Seni Tari Hadirkan Pakarena 14

Discussion about this post

Trending

resensi novel layangan putus

Kisah Pengkhianatan yang Bikin Ambyar

April 3, 2022
0

Keluarga Cemara, Kisah Sederhana yang Menyayat Hati

Keluarga Cemara, Kisah Sederhana yang Menyayat Hati

Januari 20, 2019
0

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Desember 28, 2017
0

Diam dan Dengarkan: Menyadari Keterpautan Diri dengan Alam Semesta

Diam dan Dengarkan: Menyadari Keterpautan Diri dengan Alam Semesta

Agustus 27, 2020
0

Liputan Khusus

Mahasiswa Asing Terkendala Bahasa Indonesia

Dampak Traumatis Akun Kampus Cantik

Posting Gambar Beresiko jadi Korban Kekerasan Seksual

Menyingkap Tabir Akun ‘Kampus Cantik’

K3 Harus Jadi Budaya di Kampus!

Subdirektorat Sistem Penjaminan Mutu K3 jadi Ujung Tombak Berbenah Diri

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2023 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In