Dalam rangka memastikan kesehatan dan terbebasnya pegawai dari covid-19, Universitas Hasanuddin melakukan rapid test di enam titik kawasan kampus, Selasa-Rabu (16-17/06). Keenam titik tersebut adalah Rektorat Unhas, Fakultas Teknik, Rumah Sakit Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kesehatan.
Dari rilis yang diterima identitas Unhas, hasil pelaksanaan tes massal hingga saat ini, ditemukan 17 orang yang reaktif. Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, Prof dr Budu SpM(K) MMed Ed PhD mengatakan, sesuai protokol kepada mereka yang reaktif perlu ada tindakan pencegahan penyebaran.
“Kita ketahui, kalau reaktif itu belum tentu positif. Bisa jadi mereka reaktif karena ada imun lain yang terbentuk. Tapi yang terpenting adalah mereka segera melakukan isolasi mandiri, dan kita sedang mempersiapkan untuk melakukan test swab yang lebih presisi. Kita siapkan Rumah Sakit Unhas untuk menangani mereka,” jelas Prof Budu.
Mengenai informasi adanya sebelas orang tenaga kependidikan di Rektorat Unhas yang reaktif, Kasubdit Humas dan Informasi Publik Unhas, Ishaq Rahman membenarkan hal tersebut. “Iya betul. Waktu rapid test kemarin, sebelas orang yang reaktif,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan orang yang reaktif tersebut sudah diminta menjalani isolasi dan sedang dipersiapkan untuk swab test.
Dengan adanya hasil rapid test tersebut, pimpinan Unhas mengambil kebijakan dengan mengatur ulang jadwal kerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dalam Surat Edaran Nomor 12144/UN4.1/KP.00.04/2020, tentang sistem kerja tenaga kependidikan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Ada perubahan jam kerja pegawai, bukan hanya di rektorat tapi untuk semua pegawai, termasuk di fakultas-fakultas. Pegawai kerja dari kantor dan kerja dari rumah bergantian. Jadi setiap hari setengah pegawai kerja di kantor, setengah lagi kerja dari rumah,” tutup Ishaq.
Sal