Universitas Hasanuddin tercatat gencar mengajukan program studi (Prodi) untuk mengikuti akreditas internasional di sepanjang tahun 2019 lalu. Dari sebelas Prodi yang diajukan, sembilan di antaranya telah menerima hasilnya.
Dalam catatan akhir tahun 2019 Unhas, Kasubdit Humas dan Informasi Publik Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, jika ditambah sembilan yang sudah terakreditasi, Unhas memiliki 23 Prodi terakreditasi internasional.
”Saat ini sebanyak 23 Prodi S1 atau 36.67% dari seluruh Prodi S1 di Unhas telah terakreditasi internasional,” papar Ishaq, Selasa (31/12/2019).
Dalam pelaksanaannya, terdapat empat lembaga akreditasi internasional yang diikuti Unhas, antar lain, Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) berbasis di Thailand, Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN) berbasis di Jerman, The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, 21stCentury Organization (ABEST21) berbasis di Tokyo, Jepang hingga Accrediation Board for Engineering and Technology (ABET) yang berbasis di Amerika Serikat.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah PhD juga menjelaskan bahwa Prodi internasional yang dimiliki Unhas telah tersebar ke seluruh fakultas.
“Setidaknya setiap fakultas memiliki satu Prodi yang terakreditasi internasional, beberapa bahkan sampai tiga Prodi,” ujarnya.
Setelah mendapatkan akreditasi internasional, semua Prodi tersebut masih akan mendapatkan tantangan, dimana mereka harus mempertahankan status akreditasi tersebut. Selain itu, seluruh lembaga akreditor memberi persyaratan bahwa ada dampak nyata dari status akreditasi internasional, misalnya ada peningkatan dalam kolaborasi internasional, kelas internasional, revisi reguler terhadap capaian pembelajaran, dan sebagainya. Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP), Dr Ir Budi Prastawa M Sc.
“Ke depannya kita akan fokus memonitor Prodi yang telah terkareditasi internasional untuk memastikan ada kontribusi bagi pencapaian Unhas sebagai World Class University,” pungkas Budi.
Hafis Dwi Fernando