Mahasiswa memang identik dengan jiwa muda yang idealisme. Namun, apa jadinya kalau bisa berorasi di depan masyarakat banyak, tetapi pas tiba di kelas untuk belajar malah sering tertidur.
Padahal sayang banget kan, kalau harus tidur di kelas. Pasti pelajaran pada hari itu bakal sulit untuk dimengerti, dan juga bikin malu banget kalau sampai ditegur dosen. Lantas, apa saja yang membuat mahasiswa kerap tertidur di kelas? Berikut ulasannya:
1. Waktu tidur yang kurang
Alasan yang pertama ini memang sangat lazim bagi setiap orang. Jelas saja, normalnya manusia harus memenuhi kebutuhan tidurnya kurang lebih 6,5-7,4 jam per malam.
Namun, menurut kalangan generasi milenial, aturan jam tidur itu hanya berlaku bagi anak-anak. Bahkan, ada kalimat lelucon yang seolah menertawai diri sendiri bila tidur lebih cepat. Seperti, “Bantal gue ketawa, kalau gue tidur cepet.” atau “Dunia baru dibuka jam segini. Ngapain buru-buru tidur.” Dan kalimat lainnya, yang kurang lebih sama sebagai penyangkal kalau tidur cukup itu kurang penting bagi kehidupan sehari-hari.
Kalau mahasiswa begadang untuk hal yang berfaedah, misal kerja tugas atau berorganisasi, itu hal yang wajar saja. Namun, mesti dianalisis juga, tugas kok harus bikin begadang? Rasanya, tidak mungkin dosen memberikan tugas pagi hari dan malamnya mesti diselesaikan. Saya percaya dosen juga manusia, yang punya belas kasihan. Dan tugas itu sesuai kadar kemampuaan mahasiswa.
Jadi, tidur yang cukup itu sangat penting. Bukan hanya membuat tubuh sehat, tetapi juga bisa menunjang keaktifan kita di dalam kelas. Mulai sekarang, sebaiknya mengatur waktu dengan baik. Dan Jangan biasakan melakukan hal yang tidak berfaedah di malam hari.
2. Kurang Energi
Dikutip laman situs news.okezone.com, kurang energi menjadi hal kedua setelah kurang tidur tadi yang membuat mahasiswa doyan tidur kelas. Kenapa demikian? Pasalnya, tubuh khususnya lambung sangat membutuhkan nutrisi di jam-jam genting sekitaran pukul 7-9 pagi.
Namun sayangnya, di jam itu kebanyakan mahasiswa tengah mengikuti pelajaran yang membuat pikiran terkuras dan tubuh tidak memiliki cukup energi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi otak. Alhasil, kosentrasi dalam mengikuti pelajaran pun buyar dan akhirnya menyebabkan kantuk yang berlebih di pagi hari.
Sarapan itu memang sangat penting, tetapi jangan asal memilih makanan untuk sarapan. Pernyataan ini dibenarkan oleh para peneliti di Eropa dalam artikel berjudul International Journal of Food Science and Nutrition. Bila sampai memilih makanan yang memiliki kadar gula yang tinggi ketika sarapan justru malah membuat kantuk juga.
3. Kurang Olahraga
Kalau dilihat poin ketiga ini kurang olahraga kok bisa bikin kantuk ya? Emang ada hubungannya? Nyatanya, kurang olahraga membuat asupan oksigen di otak kamu tidak tercukupi. Coba deh, lihat kawanmu yang rajin berolahraga. Tidak hanya tampak fisik saja yang terlihat lebih bugar, tetapi pasti dia jarang sekali terlihat kantuk.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa sekarang sulit untuk berolahraga dikarenakan alasan sibuk kerja tugas dan berorganisasi. Padahal, ada olahraga ringan yang dapat kalian lakukan di tengah padatnya kesibukan. Misalnya, yang paling gampang push up, atau lakukan beberapa gerakan senam kebugaran yang bisa kalian lihat di internet. Atau menonton langsung di youtube, bahkan langsung unduh aplikasinya di gawaimu. Jangan salah, aplikasi tutorial senam kebugaran seperti itu sekarang sudah tersedia di Playstore atau Appstore.
Atau paling gampang lagi nih ya. Jalan kaki ke kampus, buat yang memiliki indekos di dekat kampusnya.
4. Sakit
Sakit bisa menjadi alasan paling besar seorang mahasiswa menjadi mengantuk dalam kelas dan memilih untuk tidur saat mengikuti pelajaran. Entah itu sakit biasa, atau fatalnya sakit hati.
Sakit bisa membuat kondisi tubuh seseorang menjadi lemah dan tidak bersemangat. Apalagi kalau diderita mahasiswa itu ‘sakit hati’ dan yang bikin sakit hati itu ada dalam kelas. Waduhhh…
5. Dosen yang Membosankan
Kebanyakan mahasiswa kalau ditanya alasan mengapa doyan tidur di kelas, pasti mereka akan jawab karena dosennya bikin ngantuk. Ya itu alasanya yang sangat klasik, bahkan saya pribadi pun tadinya sempat berpikir alasan ngantuk ini karena dosennya membosankan.
Tetapi, saya sadar ini bukan sepenuhnya salah dosennya. Dosen juga manusia, dan manusia adalah mahluk hidup yang punya ciri-ciri fisik, pola pikir, sikap, dan sifat yang berbeda-beda. Kita tidak bisa memaksakan dosen A yang sudah tua dan mungkin tidak sekreatif dosen C yang jauh lebih muda, dan memiliki inovatif serta kreatif dalam mencairkan suasana kelas, pun membuat mahasiswanya jadi bersemangat dalam mengikuti pelajarannya.
Ini semua sekali lagi balik ke diri kita sebagai mahasiswa, bagaimana cara menghadapi dan menjalani kelas yang diisi oleh dosen yang membosankan menjadi lebih mengasyikkan.
Oleh karena itu, mahasiswa sebaiknya memotivasi diri sendiri sebelum perkuliahan berlangsung. Niatkan, tujuan ke kampus itu untuk belajar serius dengan dosen yang hebat. Lalu, pikirkan hal hal menyenangkan yang bisa membangkitkan mood dalam belajar. Ingatlah, mahasiswa yang hebat diajar oleh dosen yang juga pasti hebat. Dosen yang membosankan itu tercipta dari cara berpikir kita yang membosankan.
M10