Relawan Unhas bersama seluruh relawan untuk Lombok Utara melakukan briefing terkait rencana kerja relawan di lapangan serta pemberian informasi terkait jumlah dan penanganan korban gempa di Posko Klaster Kesehatan, Kecamatan Tanjung, Selasa (14/8). Koordinator Lapangan dari PerwakilaIan Ikatan Dokter Indonesia, dr Iqbal menyampaikan agar sekiranya seluruh relawan saling berkoordinasi dan memberikan laporan terkait keadaan di lapangan.
“Semua tim relawan termasuk tim Bantuan Medis wajib mencatat dan melakukan pelaporan sesuai mekanisme. Untuk
Relawan di Puskesmas silahkan berkordinasi dengan kepala puskesmas,”ujar Iqbal. Ia juga menyampaikan bahwa korban gempa yang menguncang Lombok Utara besar kemungkinan akan mengalami resiko gangguan jiwa akibat trauma.
“Presentasi resiko 15-50 persen memiliki potensi mengalami gangguan jiwa. Olehnya kita membutuhkan bantuan dari relawan Fisioterapi untuk memberikan penanganan. Kami akan memfasilitasi teman-teman relawan, supaya tidak ada relawan yang nganggur namun semua aktif membantu,”jelasnya.
Semua relawan, di masing-masing Puskesmas, lanjutnya, diharapkan mampu memberikan informasi mengenai bagaimana keadaan alat medis di masing-masing Puskesmas. “Apa saja yang tidak ada tolong sampaikan, jangan sampai sudah hancur semua dan tidak bisa melakukan tindakan medis karena kekurangan alat,” jelasnya.
Tak hanya itu, menurut dr Iqbal hal-hal simpel pun perlu disampaikan melihat kondisi sekarang masih belum stabil..
Relawan khususnya Mapala se sulsel 4 diantaranya ditugaskan untuk membersihkan kotoran di kamar mandi, juga memandikan pasien (lap tubuh pasien).
Dalam briefing juga disampaikan bahwa ada dua relawan yang mengalami kecelakaan. Salah satunya ada yang kesetrum listrik dan mengalami hilang ingatan akibat kepala terinjak. “Saya himbau kepada teman-teman relawan semua, agar semua membantu sesuai kemampuan. Ingat keselamatan nomor satu. Jadi kita bukan ultramen. Kalau tidak bisa, jangan memaksakan,”tegas Iqbal.
Semua relawan pun ditugaskan untuk mengawasi dan melaporkan pergerakan relawan asing yang datang dari luar negeri. “Hari Kamis lalu ada NGO asing yang melakukan trauma healing, namun mereka ilegal. Sebab pemerintah saat ini belum mengizinkan relawan dari luar negeri untuk masuk. Jangan sampai yang mereka sampaikan tidak sesuai dan nantinya membuka donasi secara ilegal dari luar negeri,”himbau Iqbal.
Berikut Kebutuhan Korban Gempa
Anggota Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ketut Jaya SKM mengatakan tak ada satupun warga yg tinggal di rumah. Meski rumahnya tidak runtuh, mereka tetap takut masuk karena rumah mereka dalam kondisi retak. Adapun kebutuhan korban gempa yakni terpal, tenda, air bersih, selimut, autan, dan makanan.
Ia juga menyampaikan jumlah penangan korban Gempa. Untuk pelayanan hingga hari ini oleh tim bantuan medis terhadap korban bencana gempa di delapan Puskesmas yaitu Puskesmas Nipah, Puskesmas Pumenang, Puskesmas Tanjung, Puskesmas Gangga, Puskesmas Kayangan, Puskesmas Santong, Puskesmas Bayan, serta Puskesmas Senaru berjumlah 6344 pasien. Dengan rincian pelayanan penderita 1352, pasien yang dirujuk ada 281 orang, yang meninggal dunia hingga hari ini ada 380 jiwa, pasien yang dirawat inap 83 orang, pasien rawat jalan sebanyak 5580 orang.
Reporter: Andi Ningsi