Merayakan Hari Disabilitas Internasional, kita memahami bahwa setiap insan hadir di dunia ini dengan keunikan dan kekuatan yang dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa. Tak terkecuali mereka, para penyandang disabilitas di seluruh dunia yang tak pernah berhenti menunjukkan kapasitas luar biasa di balik tantangan yang mereka hadapi.
Data BPS tahun 2020 mencatat terdapat sekitar 22,5 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Lalu di antara puluhan juta jiwa itu, kita masih sering mendengar kasus diskriminasi yang dialami oleh para difabel.
Meskipun begitu, ada banyak loh penyandang disabilitas yang membawa keterbatasan mereka menjadi kekuatan. Kali ini, identitas akan membagikan deretan tokoh inspiratif yang telah menorehkan prestasi gemilang dan membuktikan bahwa disabilitas tidak pernah menjadi penghalang untuk berkarya dan memberi dampak bagi sesama. Siapa saja mereka? Yuk, Sobat iden simak bersama!
- KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Tahukah Sobat iden bahwa Presiden ke-4 Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, merupakan seorang penyandang tunanetra yang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam memperjuangkan hak-hak disabilitas di Indonesia?
Pengalaman pribadinya menghadapi keterbatasan membuatnya memiliki perspektif inklusif dan keberpihakan yang kuat pada penyandang disabilitas, hingga mendorong lahirnya kebijakan ramah disabilitas serta mendukung organisasi seperti Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI).
Tantangan disabilitas Gus Dur mencapai puncaknya pada 1985, ketika gangguan pada penglihatannya semakin parah akibat glaukoma hingga membuat mata kirinya tidak dapat diselamatkan. Meskipun begitu, kondisi tersebut justru menguatkan komitmennya untuk memperjuangkan hak penyandang disabilitas.
- Nur Syarif Ramadhan
Nur Syarif Ramadhan merupakan seorang difabel tunanetra yang menjadi salah satu suara muda paling lantang dalam memperjuangkan inklusi disabilitas di Indonesia. Alumni Universitas Negeri Makassar dan Auckland University of Technology ini, aktif di Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK) sejak 2017 dan menjadi kontributor di berbagai media, termasuk Green Network Asia.
- Angkie Yudistia
Selanjutnya, yuk kenalan dengan Angkie Yudistia! Dialah seorang tuli yang menjadi penyandang disabilitas pertama yang ditunjuk sebagai Staf Khusus sekaligus juru bicara Presiden Joko Widodo. Ia membuktikan bahwa disabilitas bukan batasan untuk memimpin dan memberi dampak besar bagi masyarakat.
Selain itu, ia juga merupakan pendiri Thisable, sebuah startup yang membantu penyandang disabilitas mendapatkan akses kerja melalui pelatihan dan penyaluran ke berbagai layanan profesional.
- Muhammad Ade Irawan
Muhammad Ade Irawan atau yang biasa dipanggil Ade, merupakan pianis tunanetra kelahiran Colchester, Inggris, 15 Januari 1994. Ia telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
Sobat iden, tahu enggak sih? Dengan bakat besar dan kerja kerasnya, Ade telah mendapat pengakuan di dunia musik nasional dan internasional, termasuk tampil di World Expo Milan dan Indonesian Jazz and Cultural Night di Bahrain. Tahun ini, bersama grup Electric Cadillac, ia kembali mengharumkan nama Indonesia melalui penampilannya di festival bergengsi Byron Bay Bluesfest 2025 di Australia.
- Namira Zania Siregar
Namira Zania Siregar merupakan sosok penuh talenta yang menginspirasi banyak orang, utamanya pada bidang tari dan modeling. Wanita dengan Down Syndrom ini juga menjadi fasilitator di Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, dan bahkan berhasil mencatat sejarah sebagai model Down Syndrome pertama yang tampil di Jakarta Fashion Week.
Kehadirannya menambah representasi disabilitas di dunia seni Indonesia sekaligus membuka harapan bagi banyak keluarga dan pendamping anak dengan down syndrome, bahwa kondisi tersebut bukanlah akhir, melainkan awal dari kesempatan untuk berkembang dengan dukungan, kerja keras, dan cinta yang tulus.
- Nina Gusmita
Dari cabang olahraga, kita bisa belajar dari Nina Gusmita. Seorang atlet Paralimpik asal Medan ini membuktikan bahwa kecelakaan dan kehilangan kaki bukan akhir dari mimpi. Setelah menghadapi insiden pada 2017, ia bangkit dan beralih dari voli duduk ke balap kursi roda, kemudian sukses meraih tiga medali emas di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, sekaligus memecahkan rekor nasional di nomor 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Tak hanya itu, kesuksesannya membawa Nina meraih RA Kartini Award 2024 dalam kategori “Turned Disability Into Strength”. Hal ini merupakan sebuah penghargaan bagi perempuan inspiratif yang menjadikan disabilitas sebagai kekuatan. Dengan semangat dan kerja kerasnya, Nina menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi dan memberi inspirasi luas.
- Panji Surya Sahetapy
Terakhir, ada Panji Surya Putra Sahetapy, seorang aktivis tuli sekaligus aktor berbakat yang konsisten memperjuangkan hak penyandang disabilitas sensorik. Sebagai seorang yang memiliki kondisi khusus sejak usia dua tahun, ia berhasil menuntaskan studi hingga magister di Rochester Institute of Technology (RIT) Amerika Serikat dengan predikat Cum Laude. Di samping itu, Panji juga aktif dalam berbagai kegiatan advokasi dan edukasi bahasa isyarat.
Nah Sobat iden, kisah 7 tokoh di atas menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah batas, melainkan ruang untuk menciptakan makna dan perubahan. Mereka membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi besar yang layak dihargai, dirayakan, dan diberi kesempatan yang setara.
Syahidah Raudah Aulia
