Menjadi dewasa secara usia berbeda dengan menjadi dewasa secara emosional loh, Sobat iden! Apakah kamu yakin sudah menjadi dewasa secara emosional? Mungkin saja kamu sudah berusia 25 tahun tapi belum tentu kamu dewasa secara emosional.
Seseorang dapat dikatakan dewasa secara emosional saat ia dapat mengendalikan perasaannya di semua kondisi, memiliki empati terhadap orang lain, dan tahu bagaimana meredakan konflik. Ia adalah tipe orang yang akan kamu tuju saat kamu memiliki masalah yang perlu diceritakan.
Nah sobat iden, sudah siap untuk menjadi dewasa? Yuk, intip delapan hal yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seseorang yang dewasa secara emosional.
- Kenali Perasaanmu
Bagaimana kamu bisa memahami emosi jika kamu tidak mengenal terlebih dahulu apa yang kamu rasakan? Coba pahami dan tulis catatan tiap kamu merasa marah, sedih, atau kesepian. Kemudian tanyakan pada dirimu kenapa kamu merasa demikian.
Menyadari kenapa kamu memiliki perasaan itu dapat membantumu mengontrol emosi yang kamu miliki. Jadi, saat kamu menyadari bahwa kamu sedang marah karena hal sepele, coba tarik napas dan pahami bahwa kamu sedang marah terhadap sesuatu yang tidak penting sebelum kamu menyesali perkataan yang akan diungkapkan.
Sadari dan pahami perasaanmu. Ingat bahwa perasaan yang kamu miliki itu ada dan nyata, tetapi kamu tidak harus selalu bereaksi terhadap itu.
- Bertanggung Jawab
Apakah kamu pernah menyangkal sesuatu hanya karena kamu tidak mau mengakui bahwa kamu salah? Terkadang kenyataan memang sulit untuk dihadapi, tetapi lebih baik bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan daripada mengabaikannya.
Jika kamu mengabaikan kenyataan bahwa kamu salah terhadap sesuatu dan tidak mengambil tindakan atas hal-hal yang menjadi tanggung jawabmu, kamu tidak akan pernah bisa belajar dan tumbuh dari kesalahan yang telah kamu perbuat.
Mengakui kesalahan dan menyelesaikan tanggung jawab menunjukkan bahwa kamu orang yang dewasa secara emosional. Dengan ini, kamu juga terhindar dari kesalahan yang sama di lain waktu.
- Memiliki Panutan dalam Hidup
Apakah kamu punya panutan atau idola dalam hidup? Jika iya, coba lihat bagaimana idolamu menghadapi situasi saat ia kesulitan. Pelajari bagaimana mereka mengendalikan sebuah situasi, lihat apa yang akan mereka lakukan, dan coba praktikkan saat kamu memiliki masalah yang sama. Tapi ingat, dalam cara yang positif.
- Memiliki Catatan Pikiran
Apa Sobat iden sering menyalahkan diri sendiri atau hanya melihat kekurangan yang kamu miliki? Pikiran negatif seperti itu akan menumpuk dan menjadi kebiasaan buruk, kamu bisa mencoba berpikir positif. Caranya adalah dengan memiliki catatan pikiran. Tulis apa yang kamu rasakan dan apa yang terlintas di pikiranmu, lalu pikirkan sudut pandang lain untuk melihat hal tersebut.
Saat kamu menulis terus-menerus, kamu akan sadar apa yang dipusingkan sebenarnya tidak terlalu penting hingga membuatmu stres. Jadi, saat kamu menyadari hal ini, coba untuk mencari solusi dan berpikir positif untuk itu.
- Belajar Berpikir Terbuka
Seseorang yang dewasa secara emosional memahami bahwa ia tidak selalu tahu, itulah mengapa ia membuka pikirannya terhadap perspektif yang dimiliki orang lain. Kamu mungkin memiliki pendapat yang kuat terhadap topik tertentu, tetapi tak ada salahnya untuk mendengarkan pendapat orang lain daripada memikirkan cara untuk meyakinkan orang itu bahwa ia salah.
Sebaiknya jangan langsung menilai seseorang atau sesuatu. Jika kamu berpikiran terbuka bahkan dengan hal-hal kecil, kamu memberi kesempatan pada dirimu sendiri untuk mencoba dan belajar sesuatu yang baru. Bahkan jika kamu tidak setuju, kamu tetap bisa memilih pendapat yang kamu miliki pada akhirnya.
- Menerima Realita
Apakah kamu sering menyalahkan diri sendiri karena keadaan dan kekurangan yang kamu miliki? Alih-alih memikirkannya, terima dan rangkullah hal tersebut.
Daripada mengabaikan, temukanlah cara untuk berdamai dengannya. Jika kamu bisa mengubahnya menjadi lebih baik, lakukan. Ini hidupmu, teruslah berusaha untuk apa yang membuatmu tersenyum. Jika kamu menerima realita, kamu bukan hanya bergerak maju, tetapi juga menemukan kedamaian dalam hidupmu.
- Berpikir sebelum Bertindak
Apakah kamu pernah berada dalam perselisihan dan mengatakan sesuatu yang tidak kamu maksudkan kemudian menyesalinya? Hal ini bisa terjadi karena kamu bertindak saat sedang kesal. Berpikirlah sejenak, kamu kemudian dapat mengatakan apa yang sebenarnya ingin kamu katakan.
Jika kamu merenung sejenak dalam situasi yang membuatmu stres atau bingung, kamu bisa mengutarakan perasaanmu yang sebenarnya dan membuat orang lain mengerti.
- Hidup di Masa Sekarang
Berkutat di masa lalu dapat membuatmu sedih dan menyesal. Memikirkan masa depan yang belum terjadi membuatmu stres. Jadi, lebih baik hidup di masa sekarang, belajar dari masa lalu, dan memilih untuk masa depan.
Kamu tidak dapat mengubah masa lalu dan tidak bisa melompat ke masa depan, kenapa membuang waktu untuk memikirkan hal tersebut? Hiduplah di masa sekarang dimana kamu bisa belajar dan membuat keputusan untuk masa depan yang lebih baik.
Itulah beberapa cara untuk bisa menjadi seseorang yang dewasa secara emosional. Banyak hal yang dapat membuatmu bertumbuh, berpikir dengan baik, dan akhirnya dewasa. Pastikan hal yang kamu pilih itu baik bagi dirimu dan masa depanmu ya!
Najwa Hanana