Usai melakukan pemeriksaan rapid test massal pada 8 – 10 Juli 2020 lalu, Universitas Hasanuddin kembali menerima hasil test swab/PCR para dosen yang dinyatakan reaktif. Dari lebih 1.000 dosen yang mengikuti rapid test, 19 orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif.
Para dosen yang dinyatakan reaktif tersebut kemudian dilakukan pengambilan sampel swab dan pengujian dengan metode PCR untuk memastikan status kesehatan mereka. Ternyata, sebanyak 8 dosen di antaranya ditemukan positif Covid-19. Hasil tersebut diterima secara lengkap pada Jumat (17/7).
Dengan diterimanya hasil ini, Unhas kemudian melakukan tindakan lanjutan, berupa koordinasi untuk isolasi bagi dosen-dosen yang positif. Selain itu, Tim Satgas Covid-19 Unhas juga segera melakukan contact tracing untuk mencegah terjadinya penyebaran lanjut.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah PhD, menyebutkan bahwa hasil test swab ini diterima secara bertahap. Setiap dosen yang ditemukan positif, langsung diarahkan untuk isolasi, mengingat semua dosen ini berada pada kondisi sehat atau tanpa gejala.
“Kami mohon maaf karena agak terlambat menyampaikan hasil keseluruhan, sebab ada beberapa sampel yang harus melalui pemeriksaan ulang. Ini untuk memastikan hasil yang akurat terhadap kondisi masing-masing dosen yang diperiksa tersebut,” kata Suharman.
Sejak dilakukan pengambilan sampel swab untuk test PCR, setiap dosen yang ditemukan positif langsung menjalankan isolasi mandiri. Sehingga, potensi penyebaran dapat segera dibendung. Analisa awal menunjukkan bahwa dosen yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini menyebar pada fakultas yang berbeda-beda.
Proses pemeriksaan potensi Covid-19 terhadap dosen dilaksanakan oleh Unhas dengan dukungan dari Gugus Tugas Provinsi Sulawesi Selatan, Gugus Tugas Kota Makassar, Rumah Sakit Daya, dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan berbagai pihak yang terlibat dalam proses ini, khsusnya kepada tim medis dari Rumah Sakit Daya yang melakukan rapid test dan pengambilan sampel swab, serta BBLK Makassar yang melakukan pemeriksaan PCR,” kata Suharman.
Wandi Janwar