Saat duduk santai bersama teman, rasanya tak lengkap tanpa ada cemilan. Bisa dibilang, cemilan menjadi makanan pendamping yang harus ada saat nonton ataupun melakukan aktivitas ringan lainnya. Dimana pun, cemilan selalu ada. Namun, perlu diketahui, tak semua cemilan baik untuk dikonsumsi. Saat ini, banyak cemilan yang hanya menarik pandangan mata, namun di dalamnya terkandung banyak zat berbahaya. Oleh sebab itu, Poto-poto Spirulina hadir sebagai proteksi terhadap semua kemungkinan buruk itu.
Nah, ini adalah makanan yang terdiri atas dua elemen utama, Poto-poto dan Spirulina. Bagi masyarakat asal Sinjai, Poto-poto merupakan cemilan khas yang berbentuk bulat panjang tak beraturan. Adapun Spirulina adalah salah satu tumbuhan langka yang telah hidup kurang lebih 3,6 juta tahun silam.
Spirulina, tanaman ganggang berwarna hijau kebiruan yang memiliki kandungan garam cukup tinggi termasuk dalam spesies cyanobacteria. Tanaman ini sering dicampurkan pada beberapa produk makanan dan kosmestik karena memiliki sejuta manfaat, seperti melindungi tubuh dari radikal bebas, menurunkan kolesterol jahat, serta meningkatkan daya tahan tubuh dan otot.
Cemilan unik ini diciptakan oleh dosen Biologi Fakultas MIPA Unhas, Dr Zaraswati Dwiana M Si. Ia kerap kali menciptakan berbagai produk alami dengan berbagai varian fungsi.
Ide membuat makanan panjang, hijau nan sehat ini lahir dari tekadnya untuk meretas banyaknya cemilan berbahaya yang tersebar luas. Ditambah, makanan khas kampung halaman suami itu ingin dibuat berbeda.
“Poto-poto spirulina ini, kita buat, karena selain enak, juga banyak kandungan yang baik di dalamnya,” katanya saat ditemui di Laboratorium Mikro (8/10).
Ana, begitu ia akrab disapa mengatakan, membuat poto-poto spirulina seperti poto-poto pada umumnya. Namun, yang berbeda hanya pada proses pencampuran adonannya. Poto-poto buatan Ana ditambahkan dengan spirulina, sehingga warnanya tak coklat pucat, melainkan berwarna hijau daun. Itu akibat penambahan bubuk spirulina ke dalam adonan.
Usaha Ana merupakan sebuah program pengabdian masyarakat. Awalnya, ia merasa kesulitan saat mengajak masyarakat Sinjai untuk bekerja sama dengannya. Pasalnya, masyarakat tidak mudah menerima dan melakukan inovasi. Namun, kerja keras Ana berbuah manis. Ia akhirnya berhasil membentuk sebuah kelompok usaha bersama dengan Srikandi Mandiri. Adalah badan usaha kerja sama antara Ana dengan pemiliknya.
Dalam mengawali usaha, perjalanan Ana bisa dibilang cukup mulus. Hal itu dibuktikan ketika produksi pertama, Ana langsung memperoleh pelanggan tetap dari daerah lain.
Selain poto-poto spirulina, dosen biologi ini juga membuat poto-poto rasa original. Olehnya itu, orang dapat memilih varian rasa yang disukainya. Rencananya, ia ingin membuat poto-poto yang terbuat dari buah naga.
“Saya juga ingin membuat poto-poto yang terbuat dari buah naga, tapi nanti diliat seperti apa, “terang Ana dengan nada optimis.
Setiap ada pameran, Ana selalu mengikutkan produk buatannya. Maka tak heran jika banyak sudah mengenalinya. Saat ini, ia juga berencana membuat paten terhadap produknya.
Saat mengemukakan harapan soal produk yang dibuatnya, Ana berharap, poto-poto dapat dikenal dan dipasarkan lebih luas. “Saya berharap, poto-poto dapat dikenal bukan di Sinjai saja, tapi bisa dikenal lebih luas lagi,” harapnya.
Mayang Sari