Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) Kabupaten Bantaeng bekerjasama dengan Mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unhas melakukan bimbingan teknis pengolahan tuak manis tahan fermentasi kepada masyarakat Bantaeng. Kegiatan itu dilaksanakan di Laboratorium Biologi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bantaeng, Sabtu (22/12).
Peserta kegiatan adalah pengusaha tuak daerah Dodoki Bantaeng dan siswa Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 1 Bantaeng. Acara tersebut diselenggarakan karena sumber tuak manis yang berasal dari nira melimpah, namun hanya mampu bertahan 8-15 jam saja. Akibatnya, rasa manis nira akan berubah menjadi masam dan pahit ketika tidak diolah dengan baik.
Penyebab rasa masam pada nira diakibatkan oleh fermentasi khamir. Sehingga dalam pengolahan tuak manis, sterelisasi dan kebersihan alat dan ruang kerja menjadi hal utama.
Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) PLUT Bantaeng, Dirga Ali Imran mengatakan, ide awal agar tuak manis yang melimpah di Bantaeng dapat tahan fermentasi berasal dari Bupati Bantaeng.
“Karena itu, kami mengajak mahasiswa dari Biologi Unhas sebagai tim riset untuk menemukan cara agar ide tersebut dapat direalisasikan,” kata Dirga.
Teknik pengolahan tuak manis agar tahan fermentasi dengan cara Pasteurisasi telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Unhas. Hasilnya, tuak manis dapat bertahan hingga tiga minggu dalam botol kemasan. Dengan begitu, pengolahan tuak manis tahan fermentasi siap diperkenalkan dan diajarkan kepada masyarakat Bantaeng.
Muhammad Abdul, mahasiswa biologi angkatan 2014 selaku tim riset menjelaskan dan mempraktekkan cara pengolahan dan pembuatan tuak manis tahan fermentasi dengan menggunakan metode pasteurisasi (pemanasan). Hal itu ia lakukan dengan alat yang mudah diperoleh masyarakat sehingga dapat diterapkan dalam industri rumahan.
“Yang kami ajarkan kepada masyarakat adalah metode mekanis dengan cara pasteurisasi bertingkat, karena metodenya sederhana dan mudah diterapkan dalam industri rumahan” kata Abdul.
Teknik pengolahan nira manis agar tahan fermentasi dapat dilakukan dengan metode kimia, biologi dan mekanis.
Citizen Reporter : Muhammad Abdul
Mahasiswa Departemen Biologi FMIPA Unhas