Salah satu dari tiga poin tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program dari pengabdian tersebut.
Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel), pernah melakukan penandataganan Nota Kesepahaman (MoU). Menindaklanjuti hal itu, kedua lembaga tersebut akan menyebar 61 mahasiswa Unhas ke kabupaten Maros dan Gowa.
Puluhan mahasiswa ini menjadi peserta KKN Tematik dengan tema pengawasan Pemilu 2019. Sebelumnya, pada Kamis (28/3) lalu mereka telah menerima materi pembekalan KKN yang dilaksanakan di Gedung Lembaga Penelitian Unhas.
Dalam rilis yang diterima, Kepala Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Unhas, Muhammad Kurnia mengatakan, KKN Tematik bersama Bawaslu adalah salah satu bentuk partisipasi Perguruan Tinggi dalam mengawal demokrasi agar berjalan dengan baik.
“Selain tugas pengabdian ini, juga bagaimana masyarakat di daerah tempat adik-adik KKN nantinya mendapat pemahaman mengenai pengawasan dan haknya dalam Pemilu. Tak kalah pentingnya juga tetap jaga nama baik Almamater, dengan begitu nama Bawaslu juga akan baik di masyarakat,” kata Muhammad Kurnia, Senin (2/4).
Sedangkan menurut Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi juga mengatakan, KKN Tematik bersama Perguruan Tinggi ini memiliki pesan khusus yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
“Pertama tentu adalah sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2019, karena Pemilu adalah agenda nasional, maka kita semua bertanggung jawab menyukseskan. Kedua, yakni untuk mendorong tingkat partisipasi masyarakat, baik dalam hal menyalurkan hak pilihnya maupun mengawasi tahapannya,” papar Arumahi.
“Selain itu, kami harapkan peserta KKN untuk ikut mengawasi proses pelaksanaan pemilu di daerahnya masing-masing, tentu dengan berkomunikasi dengan jajaran kami (bawaslu) di tingkat kecamatan,” lanjutnya.
Ia juga berpesan berpesan kepada para pengawas di Kecamatan di dua Kabupaten (Gowa dan Maros) untuk melibatkan peserta KKN dalam aktivitas pencegahan.
“Pesan saya kepada para pengawas dan mahasiswa untuk ditemani saat melakukan pencegahan, utamanya pencegahan politik uang, ingatkan pemilih kita untuk tidak tergoda dengan politik uang,” tuturnya.
Senada dengan Arumahi, Komisioner Bawaslu Sulsel Bidang Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga (Hubal), Saiful Jihad mengatakan Bawaslu dan Perguruan Tinggi melalui KKN Tematik ini, dimaksudkan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat melakukan pengawasan Pemilu.
“Di lokasi nanti, mahasiswa KKN akan melakukan kegiatan sosialisasi dan mengajak lapisan masyarakat aktif, dan berperan serta melakukan pencegahan dan pengawasan atas hal-hal yang dianggap dapat merusak subtansi dan nilai demokrasi,” kata Saiful Jihad, Kamis (28/3) lalu.
Wandi Janwar