Pecah sudah kursi di beranda
Rapuh lelah menantang angin malam
Bau kemenyan nenek menjalar pelan
Bercampur panas, berakhir sesak
Bunyi derak kaki membangunkan rayap
“Trakkk”, ia tersentak
Menatap nanar kain lusuh penutup badan
Yang ditarik kasar wanita belia
Perlahan bunyi tawa anak-anak menghilang
Berpindah ke musala dekat rumah
Ditemani malam,
sunyi kembali menakutkan
Perlahan harap membunuh getir
Ambisi masa muda, amarah
Kembali mengawan, sesak membuat gamang
Bahwa ajal kemudian ditunggu
Menjemput atau dijemput oleh inang-Nya.
Penulis: Azman Amiruddin
Prodi: Statistika
Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Universitas Hasanuddin