Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Unhas angkatan 2018 menggelar Apresiasi Seni bertajuk, “Meretas Euforia Zaman dalam Keselarasan Melalui Gerak Kolektif Progresif”, di Aula Baruga Andi Pangeran Pettarani Unhas, Sabtu (4/5).
Acara ini, dihadiri Dewan Mahasiswa Faperta Unhas, Nurul Amri, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) Faperta Unhas, Muhammad Ikram, dan beberapa tamu undangan.
Dalam pelaksanaanya, acara tersebut berlangsung meriah. Namun, dibalik itu semua para petinggi Faperta tidak menghadiri apresiasi seni ini. Sebelumnya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Faperta, Dr Ir Novaty Eny Dungga MP pernah menuturkan, status BEM Faperta memang tidak ada restu dari pihak dekanat.
“Status BEM Faperta sekarang di luar dari organisasi kemahasiswan. Itu yang membuat Ibu sedih jika ada kegiatan yang mereka lakukan, karena Ibu tidak bisa bantu. Bahkan menghadiri acaranya pun sebagai wakil dekan tidak bisa,” ucapnya, Jumat (26/4).
Dalam sambutannya, Presiden BEM Kema Faperta, Ikram menyampaikan, sebagai seorang mahasiswa mesti melawan otoritas kampus yang tidak sesuai dengan nilai keadilan.
Senada dengan Ikram, Amri juga mengatakan, otoritas kampus memang sewenag-wenang.
“Satu kata untuk otoritas kampus yang sewenang-wenang, lawan!,” tegasnya.
Arw