Sekolah Pascasarjana Unhas bekerja sama dengan Dewan Professor dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), menggelar seminar dan penghargaan khusus untuk Prof Sangkot Marzuki di Aula Prof Dr Fachrudin, Pascasarjana Unhas, Rabu (26/6).
Kegiatan ini mengusung tema ‘Science Knows No Boundaries’; Perjalanan Panjang Melintasi Batas-batas Bangsa, Lembaga, dan Ilmu Pengetahuan. Prof Sangkot Marzuki yang merupakan ilmuwan dan peneliti Biologi Molekuler, menjadi tamu istimewa di kampus Unhas.
Dalam seminar tersebut, sejumlah guru besar dari beberapa kampus ternama di dunia, menyampaikan testimony mengenai Prof Sangkot Marzuki, baik secara langsung maupun lewat rekaman video. Beberapa guru besar tersebut adalah Prof Dr Patcharee Lertrit (Guru Besar Universitas Mahidol Thailand), Prof Herawati Supolo (Direktur Lembaga Eijkman), Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA (Rektor Unhas), dan Prof Jamaluddin Jompa, (Direktur Sekolah Pascasarjana Unhas).
Selain itu, beberapa guru besar lainnya juga menyampaiakan testimony melalui video. Mereka adalah Prof Kevin Baird (Kepala Lembaga Eijkman Oxford), Prof Hans Pols (Guru Besar Universitas Sidney), dan Prof Bruce Alberts (mantan utusan ilmuwan Presiden Barrack Obama untuk Indonesia).
“Menjadi kehormatan bagi Unhas, dikunjungi ilmuwan dunia. Ilmuwan yang tidak kenal Prof Sangkot bisa kualat. Jasa-jasa Prof Sangkot juga bagi Unhas sangat besar, seperti sinergi multi disiplin dan pengembangan sains, kerjasama Fakultas Kedokteran Unhas dengan lembaga Eijkman, Novartis, dan Laboratorium NECHRI,” ujar Prof Dwia yang dikutip dari sulsel.idntimes.com.
Wandi Janwar