Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Departemen Teknik Sipil (DTS) dan Departemen Teknik Lingkungan (DTL) menghelat kegiatan internasional bertajuk “The 3th International Conference on Civil and Environmental Engineering (ICCEE) 2019“. Kegiatan yang mengangkat tema “Toward Sustainable Green Infrastructure Development in Industrial Revolution 4.0 Era” tersebut berlangsung pada Kamis-Jumat (29-30/8) di Hotel The Patra, Denpasar Bali.
ICCEE 2019 merupakan seri konferensi ketiga yang dilaksanakan oleh DTS dan DTL Unhas. Kolaborasi ini menghadirkan dua Keynote Speaker dan enam Invited Speaker dari enam negara.
Adapun yang menjadi pembicara utama yakni Dewi Chomistriana MSc (Sekretaris Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)) dan Prof Alexander Babanin (Ocean Engineering, Melbourne University Australia).
Selain itu, turut hadir Invited Speaker yakni, Prof Kenichi Tsukahara (Kyushu Universitas, Jepang), Prof Sun-Kyun Kim (Seoul National University, Korea Selatan), Prof Yoshihiro Narita (JICA C-Best Academic Advisor, Hokkaido University Jepang), Associate Professor Susilawati (Monash University, Malaysia), Dr William Sabandar (Presiden Direktur PT. MRT Jakarta), dan Dr Farid Padang (Presiden Direktur PT. Pelindo IV).
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA. Dalam sambutannya, Prof Dwia memberikan apresiasi atas kolaborasi kedua departemen di Fakultas Teknik Unhas atas terselenggaranya konferensi ini.
Unhas secara konsisten melakukan pengembangan strategi dan kualitas pendidikan dan riset. Secara aktif mendorong pelaksanaan kegiatan akademik berupa konferensi semacam ini adalah salah satu upaya utama Unhas mencapai target sebagai universitas terbaik.
“Terkait green infrastructure, Unhas dalam skala kampus terus melakukan upaya yang nyata dalam menciptakan ruang hijau yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Tentunya ini atas dukungan berbagai pihak khususnya Kementerian PUPR yang memberikan kepercayaan dan dukungan secara berkelanjutan terhadap infrastruktur hijau di Unhas. Kami percaya upaya ini akan menghadirkan dampak positif dalam jangka panjang untuk generasi yang akan datang,” jelas Prof. Dwia dalam rilis yang diterima identitas.
Dekan Fakultas Teknik, Dr Ir M Arsyad Thaha MT menjelaskan, kegiatan ini adalah yang ketiga, diharapkan akan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan para akademisi, praktisi, pemerintah dan industri konstruksi terkait perkembangan infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Konferensi ini juga didesain untuk meningkatkan relasi dan kerjasama antar institusi yang terlibat dalam kegiatan ini. Interaksi antar peserta dan pembicara yang hadir tentunya akan memberikan ruang besar untuk adanya tindak lanjut setelah konferensi,” jelas Arsyad.
Selain itu, Dr Eng Bambang Bakri selaku Ketua Panitia melaporkan, konferensi ini akan memaparkan 164 makalah, yang menghadirkan pembicara dari tujuh negara (Jepang, Perancis, Korea, Malaysia, Sudan, Australia dan Indonesia). Makalah-makalah tersebut terbagi dalam enam topik yang diselenggarakan dalam beberapa sesi paralel.
Adapun sembilan topik yang mejadi pembahasan dalam ICCEE 2019 ini yakni, Geoteknik dan Mekanika Batuan, Infrastruktur Maritim dan Pantai, Manajemen Proyek dan Konstruksi,Teknik Lingkungan, Struktur dan Material, Transportasi dan Logistik,Infrastruktur Cerdas dan Hijau, Air dan Rekayasa Sungai, Serta Perencanaan Kota.
Acara ini bisa menjadi salah satu langkah yang baik bagi Unhas, untuk berperan lebih bagi bangsa dalam hal mendukung infrastruktur hijau yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pada acara pembukaan, sebanyak 200 peserta hadir. Konferensi ini juga akan menjadi media presentasi bagi mahasiswa magister dan doktoral khususnya Teknik Sipil Unhas.
Wandi Janwar