Dalam rangka merespon penolakan Revisi Undang-Undang (RUU) KPK dan revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar dan sekitarnya turun ke jalan sejak pekan lalu.
Tak terkecuali Universitas Hasanuddin (Unhas). Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Merah Peduli Rakyat (Agraria) menggelar Aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel), Selasa (24/9).
Dalam pelaksanaannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Prof Dr drg A Arsunan Arsin MKes turut hadir di aksi ini. Menurut pantauan identitas, Prof Arsunan melewati jembatan layang yang berada di depan Universitas Bosowa (Unibos) menuju gedung DPRD. Ia berencana bertemu dengan Kapolda Sulsel dan Wakil Ketua DPRD membicarakan tentang tuntutan mahasiswa dan mencari solusi atas kejadian hari ini.
Prof Arsunan yang tengah menunggu lima perwakilan mahasiswa dari tiap universitas itu, menjamin mahasiswanya tidak ada yang akan membuat kericuhan.
“Kalau dari Unhas saya menjamin tidak ada yang ricuh. Hampir 3000 lebih mahasiswa, saya takutnya universitas lain,” ujarnya.
Sebelumnya, hasil pembicaraan awal antara pihak universitas dengan kepala DPRD mengizinkan lima perwakilan tiap universitas. Namun, mahasiswa menolak membiarkan lima orang perwakilannya ikut. Mereka ingin mengawal hingga ke pintu gerbang tetapi tidak di izinkan oleh kepala DPRD.
Irf