Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (Himapem) Unhas mengadakan Ruang Dialog di Taman Sospol, Senin (23/9). Kegiatan ini dirangkaikan dengan Lapak Buku, Penampilan Puisi dan Akustik, serta Diskusi Bedah Buku yang berjudul Neo-Pendidikan Tinggi, Neo Liberalisme, dan Good University Government, karya Haerul Ansar.
Acara tersebut mengangkat tema “Di balik Ingar Bingar Pendidikan Tinggi”. Menurut Menteri Advocastra Himapem, Ibnu mengatakan, latar belakang dari pengangkatan tema itu sendiri merupakan refleksi dari berbagai masalah yang hangat terjadi di perguruan tinggi Indonesia saat ini.
“Ini adalah refleksi dari masalah yang dihadapi Indonesia saat ini. Hal inilah yang melandasi pemilihan tema tersebut,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, kita semua perlu mengetahui akar dari permasalahan itu berasal. Tema tersebut juga memiliki relevansi keterkaitan dengan bedah buku yang akan dibahas pada sesi diskusi bedah buku siang ini.
Untuk target peserta, mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintah ini mengaku pihaknya tidak memiliki target khusus. Mereka mengaku bahwa kegiatan seperti ini terbuka bagi setiap kalangan, bahkan untuk kalangan luar Unhas sekalipun. Ia dan pihaknya ingin agar para mahasiswa dapat bijaksana menghadapi problema yang hangat terjadi saat ini, khususnya di area kampus.
Dalam pelaksanaannya, acara ini menampilan pembacaan puisi karya Kahlil Gibran yang dibawakan oleh mahasiswa Ilmu Pemerintah, Siti Khairunnisa. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bedah buku terbuka.
Penulis buku, Haerul Ansar SIP merupakan alumnus Unhas Angkatan 2013 di Jurusan Ilmu Pemerintahan. Ketika membawakan materi, ia menuturkan latar belakang sekaligus dua poin penting terkait kepenulisan bukunya.
“Sebenernya buku ini terbit secara accidental yang berasal dari skripsinya dengan judul yang sama. Hal ini diilhami dari keresahannya sebagai mahasiswa yang merasa bahwa ‘skripsi’ hanya menjadi bahan pajangan saja, tanpa memberikan nilai khusus,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap agar mahasiswa dapat berpikiran lebih terbuka mengenai masalah yang tejadi saat ini dan menumbuhkan kepekaan sosial. Melalui bukunya, ia berharap agar dapat menjadi refleksi.
Pada Diskusi ini, juga dihadiri beberapa pihak seperti Presiden Himapem, Perwakilan Federasi Mahasiswa, serta Perwakilan dari BEM Universitas. Acara tersebut juga bekerja sama dengan berbagai komunitas Literasi, seperti Resist Nomena, Literasi Candradimuka, dan masih banyak lainnya.
M07