Diterapkannya sistem kasir di Kantin Kudapan Unhas, berawal dari kerugian Unhas akibat biaya sewa tempat dan Cleaning Service (CS) yang sering kali menunggak. Setelah dilakukan pertemuan bersama penjual, Direktur Aset dan Kewirausahaan akhirnya mengambil langkah menerapkan sistem kasir dan mulai berlaku pada 27 Januari 2020.
Adanya sistem kasir, berdasarkan prosedur dari Direktur Aset dan Kewirausahaan, mahasiswa maupun pengunjung lain yang hendak menikmati sajian makanan atau minuman yang dijajakan di Kudapan, mereka terlebih dahulu harus memesan di kedai untuk mendapatkan nota pesanan. Nota yang berisi list menu dan harga pesanan kemudian disetor ke kasir, setelah membayar, kasir akan memberi struk bukti pembayaran untuk kemudian disetor ke penjual.
Muflihatul Awalyah, Mahasiswi Psikologi bersama temanya hendak makan siang di Kantin Kudapan. Ia mengeluhkan saat mendapati suasana Kudapan yang ramai dan harus antre di kasir. “Sekarang antre dua kali, pas membayar dan menunggu makanan,” keluhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, sebagian pedagang menawarkan untuk membayar langsung di kedai tanpa harus mengantre. Setelah antrean sepi barulah nota-nota penjualan akan di setor ke kasir.
“Bisa bayar langsung, nanti sore-sore atau agak sepi di bagian kasir baru dibawa notanya,” ucap pemilik Kedai Asia, Selasa (18/2).
Pihak Kewirausahaan dan Aset Unhas yang mengetahui adanya kebijakan sepihak dari penjual, akhirnya mengeluarkan surat teguran. Dalam surat yang dikeluarkan pada tanggal 13 Februari 2020 berisi, penjual tidak diperbolehkan menerima pembayaran langsung, namun semuanya harus melalui pintu akhir pembayaran yaitu kasir.
Sistem kasir menerapkan pemotongan 7,5% dari hasil penjualan. Menurut salah seorang penjual di Kudapan, jika sedikitnya penghasilan perhari penjual di Kudapan mencapai 500.000, maka yang diterima Unhas 37.500 per hari. Dalam satu bulan (22 hari penuh penjualan), Unhas akan mendapatkan 825.000. Ini membengkak dari sewa sebelumnya yang hanya 400.000 perbulan.
“Itu baru sewa tempat dan kebersihan belum lagi sewa listrik sebesar 120.000, hanya karena beberapa kedai yang menunggak kita juga merasakan imbasnya,” keluh Masyita, Jumat (14/02).
Lebih lanjut, Masyita mengatakan adanya sistem kasir, membuat beberapa penjual di Kudapan menaikkan harga menu jualannya mulai 1.000-2.000 rupiah.
San