Menanggapi imbauan yang dikeluarkan oleh rektor Unhas terkait kesiapsiagaan dan upaya pencegahan penyebaran infeksi Covid-19, berbagai kegiatan dilakukan secara daring. Salah satunya adalah seminar proposal yang dilaksanakan oleh Jetliani Nicepa Doran, mahasiswa Ilmu Keperawatan Unhas, Senin (16/3).
Berita yang tengah terdengar di media sosial bahwa mahasiswa memiliki kesulitan menjawab pertanyaan ketika sesi ujian dan dapat menjeda video itu tidak benar adanya. Seminar proposal yang dilaksanakan secara daring ini dirasakan Jetliani persis dengan ujian pada umumnya.
“Hal yang dilakukan saat ujian proposal, ya sama seperti mekanisme ujian biasanya. Semua terlaksana dengan rapi dan formal. Walaupun hanya bertatap muka lewat layar, saya tetap mengenakan pakaian bernuansa hitam putih dan almamater tercinta,” ungkap Jetliani.
Di bawah bimbingan Nurhaya Nurdin SKep Ns MN MPH dan Arnis Puspitha R SKep Ns MKes, gadis ini mengaku senang bisa melalui ujian proposal meskipun kampus diliburkan.
“Jujur, saya senang bisa tetap melaksanakan kewajiban dan hak sebagai mahasiswa dari rumah. Hal yang menarik adalah kesempatan kali ini menjadi pengalaman pertama buat saya seminar online,” tutur Jetliani.
Adanya imbauan dari rektor Unhas yang terbit satu hari sebelum ujian, Jetliani segera menghubungi pembimbing. Untungnya, kedua pembimbing tersebut merespon baik dan mengarahkan Jetliani untuk menunggu hasil diskusi. Beberapa menit kemudian, ia dikabari bahwa seminar proposalnya dilakukan secara daring.
Disinggung mengenai poin perbedaan dalam pelaksanaan, ia mengaku memindai seluruh berkas terkait. “Ada beberapa hal yang cukup berbeda. Mengingat ujian proposal kali ini dadakan juga, semua berkas ujian, seperti berita acara, absen, dan lain sebagainya saya scan lalu kirimkan ke pembimbing dan penguji,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan seminarnya, Jetliani tidak tahu menahu siapa saja yang mengikuti seminar proposal melalui daring. Ia hanya mengerti bahwa beberapa mahasiswa lainnya juga mengikuti ujian, salah satunya mahasiswa dari kelas kerja sama.
Selain itu, mahasiswa angkaan 2016 ini mengaku, pelaksanakan ujian secara daring membuat rasa geroginya berkurang. Namun di sisi lain, ia juga harus memastikan kondisi jaringannya selalu bagus agar ujian tetap berjalan sebagaimana mestinya. Jetliani berharap, para mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi agar tidak menunda karena semua fasilias telah disediakan Unhas.
“Puji Tuhan jaringannya bagus, semua jadi lancar. Saya berharap semoga dengan diliburkannya kampus, tidak menjadi alasan mahasiswa akhir untuk menunda dan malas mengerjakan skripsi. Nyatanya kita sudah difasilitasi dengan aplikasi yang ada, sekarang zaman semakin maju,” tutupnya.
M19