Dewasa ini, istilah “kaum rebahan” sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Istilah ini sangat populer di kalangan generasi milenial. Kaum rebahan bisa diartikan sebagai orang yang sering mengisi waktunya dengan rebahan atau tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari. “Mager”, katanya. Mager singkatan dari malas gerak adalah istilah yang tidak lepas dari kaum rebahan. Banyak yang menjadikan rebahan sebagai trend masa kini dan sah-sah saja jika dilakukan.
“Pertanyaannya, salah tidak sih rebahan?
Rebahan memang nikmat, tapi semua ada porsinya. Karena yang berlebihan tidak pernah akan ada yang baik, jadi santailah pada tempatnya.”
Itu adalah satu dari sekian banyak pertanyaan yang muncul dan akan terjawab dalam buku “Kaum Rebahan Beri Perubahan”, karya M. Atiatul Muktadir atau kerap disapa Fatur, seorang mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadja Mada. Membaca judulnya, saya berpikir kalau buku ini akan membahas tentang cara agar tetap produktif meski hanya rebahan. Seperti membaca sambil rebahan atau belajar dari video YouTube yang bisa dilakukan meskipun dalam posisi rebahan.
Namun, semua terpatahkan setelah membaca bab demi babnya. Buku ini berisi ajakan bagi kaum rebahan untuk bangkit dari kasur, melakukan perubahan kecil yang akan berdampak di masa depan. Fatur seakan mengatakan kepada para pembaca bahwa semua orang punya peran penting dalam masyarakat. Terutama pemuda yang akan menjadi besi kokoh pengganti generasi sekarang yang sudah mulai lapuk dan berkarat.
Pemuda mempunyai peran sebagai harapan masa depan suatu bangsa. Terlepas dari besar atau kecilnya, peran itu tidak akan terealisasikan dengan baik jika hanya membenamkan diri di kasur.
Dalam buku ini, ditekankan berulang kali bahwa kaum rebahan mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi kaum perubahan. Pembaca seakan diberi mindset baru bahwa perubahan kecil yang dilakukan lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Acap kali kita mendengar gaya hidup let it flow, yang artinya membiarkan hidupnya mengalir begitu saja tanpa melakukan apapun. Hal ini tentu saja merupakan kerugian besar bagi suatu individu dan dalam buku ini, dapat ditemukan cara menyikapinya. Fatur juga menuliskan cara-cara untuk menghadapi ketakutan dan berani untuk gagal.
Menurut Fatur, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah mengenali diri dan potensi yang ada di dalamnya. Suatu kerugian yang luar biasa apabila seorang manusia tidak mengembangkan potensi yang ia miliki, agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Tak hanya itu, menentukan visi agar dapat survive juga menjadi hal wajib. Visi bagaikan sebuah peta yang dapat mengarahkan ke jalan tepat dalam hidup.
Bukan hanya mengajak, dalam buku ini juga terdapat banyak kisah inspiratif, kutipan motivasi dari para tokoh muslim ataupun tokoh sukses dan berpengaruh, yang mampu membakar semangat untuk menata masa depan yang lebih baik. Karena dalam hidup, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Untuk lebih berani berbuat dibanding hanya bermalas-malasan di kasur dan hanyut dalam hidup yang tak terarah. Tidak ada lagi alasan untuk membuang waktu masa muda yang berharga dengan hanya berbaring seharian.
Buku ini sangat cocok bagi mereka yang sudah memiliki niat menjadi kaum perubahan. Bahasa yang digunakan pun tergolong ringan dan mudah dipahami. Pembaca tidak akan dibuat pusing dengan barisan huruf yang kecil dan rapat, karena buku ini memiliki tata letak yang sangat bagus. Jadi menyelesaikan buku ini bukanlah hal yang sulit, bahkan untuk kaum rebahan sekalipun.
Risman Amala Fitra
Detail Buku
Judul : Kaum Rebahan Beri Perubahan
Penulis : M. Atiatul Muqtadir
Tebal : 200 halaman/13×19 cm
Penerbit : Bhumi Anoma
Cetakan ke : kedua