Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengadakan Brunch Talk di Instagram @hasanuddin_univ dan @fakultastaknikunhas, pukul 09.30 Wita, Jumat (14/8). Acara ke-14 kalinya ini bertajuk, Bangun Negeri dengan Menjadi Enjiner Handal.
Bincang-bincang dimoderatori oleh Student Volunteer Unhas, Iskandar Zulkarnain dan mengundang Dekan Fakultas Teknik (FT) Unhas, Prof Dr Ir A Muhammad Arsyad Thaha MT sebagai narasumber.
Dalam kesempatannya, Arsyad memberikan gambaran mengenai FT sebagai fakultas terbesar di Unhas dan tercanggih. “Kampus teknik gowa merupakan yang tercanggih di seluruh Indonesia dengan tiga puluh program studi S1, sebelas program studi S2, dan lima program studi S3,” ucapnya.
Ia melanjutkan, pembelajaran di FT diterapkan dengan berbasis praktikum dan didukung oleh kurang lebih 100 laboratorium. Bagi mahasiswa semester tujuh akan mendapatkan tempat khusus di laboratorium untuk keperluan riset, proyek pengembangan inovasi dan keperluan magang.
Mengingat situasi pandemi yang sedang terjadi, Arsyad menekankan, kegiatan praktikum baik diluar maupun dalam laboratorium akan di tunda hingga pandemi berakhir. Namun, Hal ini tidak berlaku bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan menyelesaikan studi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Terkait dengan asrama yang disiapkan oleh FT, Arsyad menyampaikan, asrama tidak diwajibkan tetapi diharapkan setiap mahasiswa baru dapat masuk asrama agar dapat mendapat bimbingan oleh mentor dan dosen di tahun pertamanya bergabung dengan keluarga FT Unhas.
“Asrama diadakan agar mahasiswa baru dapat mengetahui dan mengasah potensi serta bakat yang dimiliki sehingga tercipta generasi untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Juga didukung dengan suasana inovasi disamping akademik yang selalu dibangun di fakultas teknik Unhas,”jelasnya.
Tak lupa, pria berdarah Sinjai ini memaparkan tentang beasiswa yang tersedia di fakultas teknik Unhas. “Di luar beasiswa yang disalurkan lewat Universitas, banyak beasiswa lain di fakultas teknik sebagai bentuk kerja sama dengan perusahaan seperti Pertamina, Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan lainnya” ujarnya.
Di akhir bincang, Arsyad berharap para calon mahasiswa dapat memilih FT, mengingat prospek teknik yang sangat bagus. “Lulusan fakultas teknik sangat dibutuhkan, baik di dalam maupun luar negeri. Faktanya, Indonesia sangat kekurangan teknisi. Jumlah teknisi yang tersedia hanya 0,3% dari angka ideal 20% untuk membagun Indonesia lebih baik,” harapnya.
M118