Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin (Humanis FISIP Unhas), menggelar Diskusi Ilmiah dengan tema “Grand Design ‘Kotaku’ di Kota Makassar secara daring melalui via zoom pada Rabu, (4/11).
Kegiatan yang dimoderatori oleh Nur Wahida ini menghadirkan alumni Humanis, Alfiana SAP, sebagai pemateri. Acara yang berlangsung selama tiga jam ini, dihadiri oleh kurang lebih 30 partisipan. Pengurus Departemen Keilmuan dan Penalaran, Naylawati Bahtiar, mengatakan bahwa diskusi ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Humanis setiap dua kali sebulan.
“Program diskusi ilmiah ini adalah salah satu program kerja Humanis FISIP Unhahttp://www.humanisfisipunhas.or.id/p/profil-humanis.htmls, khususnya Departemen Keilmuan dan Penalaran, dan sudah menjadi program rutin yang sering diadakan di Humanis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Naylawati berharap dengan adanya diskusi ini, mampu menambah wawasan dan meningkatkan kepekaan terhadap isu sosial para peserta diskusi.
Beralih ke sesi materi, dalam menjelaskan tentang Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), Alfiana mengatakan bahwa Kotaku merupakan program berskala nasional yang diadopsi dan dilaksanakan di beberapa daerah, yang berangkat dari adanya amanat UUD 1945, terkait kesempatan kepada setiap masyarakat untuk bisa hidup sejahtera.
“Tujuan akhirnya adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan. Jadi kalau bisa kita lihat, bahwa key point yang menjadi keyword –nya dari program ini adalah diharapkan adanya pemerataan (pembangunan),” ungkapnya.
Berkaitan dengan Kotaku di Makassar, Alfiana kembali menjelaskan, terdapat 143 kelurahan yang menjadi sasaran program ini. Pada tahun 2017, kelurahan mendapatkan Bantuan Dana Investasi (BDI) untuk penanganan permukiman kumuh sebanyak 38 kelurahan dengan alokasi dana Rp. 18,4 miliar.
“Sebenar program Kotaku itu ada beberapa komponen yang sebenarnya ingin disasar, tapi yang paling utama adalah bagaimana infrastruktur yang dibangun dengan penganggaran daerah yang berkolaborasi dengan swasta dan dana hibah. Diharapkan ini dapat mendukung adanya perubahan-perubahan signifikan dari masyarakat, utamanya terkait dengan sosial-ekonomi,” papar Alfiana.
M112