Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Perikanan Green Fish Unhas, menggelar Webinar (Web Seminar) dengan tema Konservasi Wilayah Mangrove secara daring melalui via zoom pada Jumat, (6/11).
Kegiatan ini menghadirkan dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Prof. Dr. Amran Saru ST., M.Si, sebagai pemateri dan dimoderatori oleh Suciati Febriana.
Koordinator Menteri Hubungan Masyarakat, Mapala Perikanan Green Fish Unhas, Wahyu Andika, mengatakan bahwa acara ini merupakan program kerja dalam kementeriaannya yang rutin dilaksanakan setiap triwulan.
Wahyu berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi. “Harapan yang paling utama untuk belajar dan juga sebagai ajang silatuhrahmi. Hanya karena sekarang Covid-19 (pandemi) begini, jadi kegiatan digelar dalam bentuk webinar,” ungkapnya.
Pada sesi materi, dalam menjelaskan tentang konservasi wilayah mangrove, Amran menjelaskan bahwa konservasi mangrove berarti bagaimana memanfaatkan wilayah dengan pendekatan pemiliharaan. Di samping pemanfaatannya, juga harus tetap dijaga kelestariannya.
Manusia selalu hidup berdampingan dengan alam, mengelolah alam secara manual atau konvensional. Manusia dapat bertahan hidup karena sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya masa, kekayaan alam itu semakin menipis. Oleh karenanya, dibutuhkan pendekatan seperti konservasi agar sumber daya alam tetap dapat terlestarikan. Salah satunya, konservasi hutan mangrove.
“Kita selalu mengatakan bahwa ‘pembangunan berkelanjutan’, bukan hanya pembangunannya, tetapi juga sumber daya alam dan sumber daya manusia seharusnya tetap dapat berlanjut. Sehingga harus dipikirkan dengan baik bagaimana dampak dari ekosistem mangrove terhadap manusia,” ucap Amran.
Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa ekosistem mangrove sangat penting dalam melengkapi biodiversitas yang ada di pantai dan laut. Ia juga memaparkan bahwa sebagian besar ikan hasil tangkapan disuplai oleh adanya ekosistem hutan mangrove.
M112