Ir Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 1960-1965 dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko widodo. Penganugerahan Mononutu dan 5 tokoh lainnya berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/11).
Ia diberikan penganugerahan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 117/TK Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditandatangani Presiden tanggal 6 November 2020.
Dalam Kepres, disebutkan bahwa penganugerahan adalah bentuk penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa yang luar biasa para tokoh, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebelumnya, Mantan Pejabat Gubernur Sulawesi Utara, Dr Soni Sumarsono MDM memang pernah mengusulkan Mononutu dan pejuang Indonesia lainnya, Bataha Santiago menjadi pahlawan nasional. Pengusulan mereka sempat dibahas dalam seminar nasional yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Minut bersama DPP Korps Pembangunan Merah Putih di Aula Pemkab Minut pada 24 April 2015.
Mononutu bukan sekadar tokoh daerah, ia bahkan pernah tiga kali menjabat menteri pada tiga kabinet. Mulai dari Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950), Kabinet Sukiman Suwirjo (1951-1952), dan Kabinet Wilopo (1952-1953).
Selain itu, Mononutu juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk RRT, anggota delegasi PBB, Direktur Perguruan Rakyat di Batavia, serta Wakil Ketua Organisasi Perhimpunan Indonesia Cabang Paris.
Sewaktu menjabat sebagai Rektor, Mononutu berperan aktif dalam pembukaan beberapa fakultas di Unhas, yakni Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Arnold Manonutu wafat di Jakarta pada 5 September 1983.
M113