Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Chapter Universitas Hasanuddin menggelar Diskusi Publik. Kegiatan bertema “The Future of The United States’ Leadership Under Joe Biden” berlangsung secara daring, melalui Aplikasi Zoom, Sabtu (12/12).
Kegiatan ini menghadirkan Ketua Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional UI Shofwan Al Banna Choiruzzad S Sos MA PhD dan Dosen Prodi Hubungan Internasional Unhas Pusparida Syahdan S Sos M Si sebagai pemateri dengan President of FPCI Chapter Unhas, Annisa Apriliani sebagai moderator.
Dalam kesempatannya, Shofwan mengatakan dengan kemenangan Joe Biden, Amerika Serikat akan mendapat konsekuensi sistemis dalam sistem internasional. “Karena bersifat sistemis, maka konsekuensi itu akan mempengaruhi semua unit di dalam sistem, termasuk cara unit berinteraksi satu sama lain,” ujarnya
Namun, lanjut Shofwan, dampak yang signifikan dalam kebijakan luar negeri tidak akan dirasakan pada awal pemerintahan Biden. Itu tidak lain karena Biden akan lebih berfokus pada isu prioritas sebagaimana yang terdapat dalam website tim transisinya. “Di awal pemerintahan Biden akan lebih berfokus pada Covid-19, pemulihan ekonomi, kesetaraan rasial dan perubahan iklim,” jelasnya.
Untuk masalah kebijakan luar negeri, menurut Puspa, Biden bukanlah politisi awam seperti kebanyakan orang katakan. Biden mendapatkan banyak pengalaman karena sudah bertahun-tahun menjadi kepala kenat dalam kebijakan luar negeri.
“Biden bukan hanua cakap dalam kebijakan luar negeri, Biden juga sudah menunjukan bahwa ia pro terhadap HAM dan demoktratisasi,” tambah Puspa.
Selain itu, Puspa juga menegaskan bahwa tantangan terbesar Biden bukan pada politik luar negeri tetapi pada persoalan domestik. “Tantangan terbesar biden adalah bagaimana ia bisa menyatukan kembali bagian-bagian yang berjarak selama masa pemerintahan Trump,” pungkasnya.
M203