Dokter hewan memiliki peran krusial dalam menangani wabah penyakit yang kian beragam. Poin tersebut disampaikan oleh Dokter Hewan PT Japfa Comfeed Indonesia, Drh Muh Nur Imam pada Musyawarah Nasional ke-23, Kamis (21/01).
Kegaiatan yang diadakan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) ini dimoderatori dosen fakultas kedokteran hewan unhas, Drh Zulfikar Basrul Gandong Msc. Pada penyampaiannya, Imam menegaskan perlunya suatu sistem kesehatan hewan yang kuat
“Khususnya di perunggasan, mengurangi ancaman wabah penyakit yang semakin variatif dan zoonosis sangatlah esensial. Hal itu juga melindungi manusia industri peternakan dari wabah penyakit menular,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penguatan sistem kesehatan hewan, diantaranya kelembagaan pemerintah di tingkat pusat dan daerah, perusahaan peternakan komersial, peternakan rakyat, serta perguruan tinggi dan individual yang terlibat rental produksi ternak untuk meningkatkan kesejahteraan hewan (animal welfare) dan kesehatan masyarakat (public health).
Menurutnya, dokter hewan harus berada di garis terdepan. “Tepatnya pada deteksi dan respon terhadap penyakit endemik dan eksotis. Utamanya, peran ini harus tetap terpenuhi selama penanganan Covid-19,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Imam juga menjelaskan peran dan fungsi dokter hewan di bidang perunggasan. “Antara lain mendiagnosis penyakit yang akan datang, memberikan pengobatan dan surveillance terhadap penyakit hewan dengan mengendalikan obat, serta membantu optimalisasi produktivitas dan kualitas hewan pangan,” terangnya.
M205
BACA JUGA: PSKH-FK Unhas Gelar Konferensi Internasional Pertama Kedokteran Hewan