Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI), Sakti Wahyu Trenggono memberikan orasi ilmiah, Sabtu (30/1). Menyambut puncak perayaan Dies Natalis ke-25 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, kegiatan ini berlangsung melalui Zoom Meeting.
Dalam kesempatan tersebut, Sakti menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan potensi laut dan perikanan. “Seharusnya, potensi tersebut mampu mampu menjadi modal untuk mewujudkan cita-cita sebagai Poros Maritim Dunia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sakti mengatakan, Indonesia juga memiliki keragaman hayati dan non hayati yang melimpah. “Wilayah laut Indonesia memiliki potensi energi terbarukan dan fosil dengan cekungan minyak dan gas mencapai lebih dari 9 milyar barrel,” terangnya.
Singkat kata, dalam sudut pandang kehidupan berbangsa dan bernegara, laut Indonesia adalah aset pertahanan. “Laut Indonesia dapat meningkatkan pendapatan negara dan kemakmuran masyarakat jika dimanfaatkan optimal,” ungkap Sakti.
Namun demikian, Sakti menyadari ancaman kepunahan potensi kelautan sebagai tantangan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia. “Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat tiga program untuk keberlanjutan sumber daya laut dan perikanan nasional, yaitu peningkatan PNBP dari sumber daya perikanan tangkap, perikanan budidaya untuk kesejahteraan, serta pengembangan kampung budidaya untuk pemulihan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.
Untuk mewujudkan program tersebut, ia menjelaskan, riset, teknologi, dan menjaga lingkungan tetap lestari memiliki peranan terpenting.
“Pada kesempatan ini, saya mengharapkan peran aktif sivitas akademika untuk bersama-sama membangun perikanan dan kelautan Indonesia dengan memberikan masukan, monitoring, dan evaluasi terhadap perumusan kebijakan,” lanjut Sakti.
Di akhir kesempatan, menurut pandangan Sakti, FIKP Unhas ikut bertanggung jawab dalam pembentukan sumber daya manusia bidang kelautan dan perikanan yang kompeten dan berdaya saing.
M103, M112