Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas, akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat dikalangan mahasiswa, khususnya aktivis kampus. Bagaimana BEM universitas di masa lalu?
Beranjak dari hal tersebut, BEM Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Kemafar Unhas) menggelar Diskusi Interaktif di Pelataran BEM Fakultas Farmasi, Rabu (27/12).
Mengangkat tema “Dinamika BEM Universitas, Kilas Balik Perjuangan”, acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari Fakultas Farmasi. Mendatangkan alumni Farmasi Unhas, Anshar Saud SSi MFarm Apt sebagai pemateri.
Anshar menceritakan semua pengalamannya terkait BEM universitas yang pernah terbentuk di Unhas. Apalagi ketika ia menjelaskan mengapa sampai Lembaga Mahasiswa (Lema) Unhas bisa bubar.
“Sekitar tahun 1999 Lema (Lembaga Mahasiswa) Unhas terbentuk, namun tidak bertahan lama hanya sekitar tiga bulan, kemudian bubar karena sekretariatnya dihancurkan oleh oknum yang tak dikenal,” ungkapnya, Rabu (27/12).
Dalam pemaparannya, Anshar menjelaskan bahwa pembentukan BEM universitas sangat diperlukan karena Unhas sudah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Walaupun tidak semua BEM setuju dengan pembentukan BEM universitas, namun menurutnya tetap bisa dibentuk.
“Keadaan kampus sudah aman, saya kira di tahun 2018 BEM universitas sudah bisa dibentuk,” ujarnya.
Walau begitu, ia menjelaskan bahwa keputusan akan dukungan atau tidak terbentuknya BEM Universitas, ia serahkan sepenuhnya kepada Keluarga Mahasiswa Farmasi Unhas.
Reporter: Wandi Janwar