Menyambut Dies Natalis ke-60, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas kembali menggelar Kuliah Umum bertemakan “Kebijakan Pertanian dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Pada Era New Normal”. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini menghadirkan Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH, Rabu (17/3).
Pada kesempatannya, Syahrul menitikberatkan Indonesia sebagai negara yang luar biasa. Bermodalkan sumber daya alam yang melimpah, tidak ada suatu kekurangan apapun. Kekurangan hanya akan ditemui jika tidak dipersiapkan.
“Semua komoditi bisa dipotimalkan, khususnya komoditi pertanian. Kebersamaan haruslah utuh sehingga kita bisa mengejar apa yang harus dilakukan lebih baik kedepan, mengejar ketertinggalan, bahkan mengejar teknologi yang dibutuhkan,” ungkap Syahrul.
Adapun lima program utama pembangunan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan daya saing produk pertanian, antara lain peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, dan gerakan tiga kali ekspor (GRATIEKS).
“Jika pertanian tertinggal, nutrisi dari pertanian tidak bagus sehingga otak orang Indonesia menjadi kecil. Pertanian ada didepan mata sekarang, yang harus dipersiapkan adalah tata kelolanya yang lebih kuat,” tambah Syahrul.
Di akhir pemaparan, ia menegaskan, apapun dinamika yang terjadi pada bangsa ini, beras harus selalu disiapkan. Seusai Covid-9, lompatan harus lebih jauh dan baik dari apa yang ada kini.
M203