Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas mensosialisasikan aplikasi Pendataan Potensi Desa Berbasis Geospasial kepada pemerintah Kabupaten Sidrap. Kegiatan hasil kolaborasi Unhas dan pemerintah setempat itu bertempat di Gedung LPPM Unhas, Kampus Tamalanrea, Selasa (09/03).
Kepala Pusat Penelitian dan Penelitian (Puslitbang) Unhas, Dr Nurjannah Nurdin, ST mengatakan, sosialisasi tersebut menghadirkan seluruh Kepala Desa dan Camat se-Kabupaten Sidrap. Ide pembangunan sendiri dimulai dari level paling kecil, yaitu desa.
“Dalam proses pembangunan, peranan perencanaan sangat strategis. Dibutuhkan pula ketersediaan data akurat, presisi, dan bersifat mikro,” ungkap Nurjannah saat diwawancarai, Jumat (19/03).
Adapun data presisi harus dimulai dari desa. Sementara data dalam dokumen dan tabular tidak mampu memberi ruang terhadap sifat data yang dinamis sehingga teknologi geospasial mampu menyajikan data dan informasi desa. Setiap data yang tersaji pun selalu diikat dengan lokasi.
“Guna pengelolaan sumberdaya alam di desa, perlunya data dan informasi geospasial untuk menunjukkan lokasi dan sebaran potensinya. Melalui hilirisasi ilmu pengetahuan, teknologi geospasial, dan inovasi, LPPM Unhas kemudian berperan aktif. Salah satunya dengan terjun langsung ke beberapa desa,” ujar Nurjannah.
Di antaranya Pulau Sebatik pada perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Pinrang untuk membantu mengidentifikasi dan menganalisis potensi desa. Untuk mempermudah komunikasi kepada masyarakat, pengguna atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, potensi desa harus dipetakan penyebarannya.
“Dalam hal ini, LPPM Unhas membantu daerah mengenal dan mengembangkan potensinya melalui teknologi geospasial,” jelas Nurjannah.
Pemetaan potensi desa dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi dan potensi secara mikro, membangun big data dari desa, menyediakan data akurat untuk kepentingan pemda tingkat kabupaten, lembaga dan kementerian dalam realisasi program, serta menjadi umpan bagi investor dalam dan luar negeri berinvestasi di desa.
Nadhira Sidiki