Pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin yang digelar di Tanjung Bira, Bulukumba, selama lima hari diwarnai walk out dari beberapa BEM fakultas.
Fakultas yang tergabung dalam Musyawarah Mahasiswa (MM), awalnya diikuti oleh sembilan BEM fakultas, tetapi kemudian BEM FKM menggundurkan diri dari keanggotaan, menyusul FIKP. Selanjutnya BEM Fakultas Hukum yang keluar dari forum musyawarah.
Berdasarkan surat pernyataan BEM FKM Unhas tertanggal 7 April 2021, mengunduran diri dari keanggotaan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas dilakukan karena tidak adanya upaya rekonsiliasi yang nyata di mana melibatkan semua BEM atau Senat Fakultas se-Unhas.
Formatur terpiilih BEM Unhas, Imam Mobilingo mengatakan BEM tingkat universitas tetap akan fokus sebagai wadah pemersatu. “Untuk mekanisme menyelesaian persoalan teman-teman FKM masih didiskusikan,” katanya.
Menurut Imam terlepas dari mereka menolak atau tidak, BEM UH secara konstitusional mengatur semua mahasiswa Unhas adalah keluarga dari BEM Universitas.
Selain itu, Koordinator Badan Pekerja BEM Unhas, Rahmatullah menambahkan sebelum pemilihan BEM Fakultas Hukum memutuskan keluar dari forum musyawarah. “Mengenai calon dari hukum memang tidak mengundurkan diri, melainkan out dari forum,” jelasnya, Selasa (13/4).
“Forum tidak berhak mengintervensi suara yang masuk, siapa pilih siapa, yang jelas itu sudah kesepakatan dalam forum,” tutup mahasiswa Peternakan tersebut.
Sal