Mengangkat tema “Apakah Masih Ada Sosok Marsinah Pada Masa Sekarang?”,
Keluarga Mahasiswa Sosiologi (Kemasos) Unhas berkolaborasi dengan Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KMS) Universitas Gadjah Mada (UGM). Berlangsung pukul 15:30 Wita melalui Zoom Meeting, Kamis (6/5).
Diskusi dipandu oleh anggota KMS UGM, Heginia Putri Nabillah yang mengundang Sekretaris Jenderal S Serikat Merdeka Sejahtera (Semesta), Lalita sebagai narasumber untuk memulai diskusi. Lalita menyampaikan pandangan terkait kondisi serikat buruh pada masa ini, Ia mengatakan bahwa perjuangan buruh masih sangat panjang, rumit dan kompleks.
” Harus diakui bahwa perjuangan serikat buruh masih terpecah-pecah dalam berbagai kepentingan baik kepentingan politik atau yang lainnya, apa yang disuarakan masih beragam, kita sedang menghadapi neoliberalisme dimana liberalisme saja belum selesai. Belum lagi mengandung stigma buruk bahwa serikat buruh selalu berkaitan dengan demo, anarki, kekerasan dan stigma buruk lainnya,” Tegasnya.
Selain itu, Lalita juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan (Semesta) mengenai permasalahan yang ma.
“Semesta adalah sekumpulan anak muda yang menjadi buruh, pernah menjadi buruh dan sedang ingin berdialektika tentang perburuhan. Kemudian Semesta ini membentuk pendidikan bagi buruh, dalam artian mereka tahu pokok permasalah apa, bagaimana cara melawan, cara bermediasi dengan pihak perusahaan agar tidak mendapat PHK sepihak,” ungkap Lalita.
Lebih lanjut, Ia berharap agar tidak ada lagi yang terjebak dalam personifikasi sosok Marsinah. Artinya, kita harus lebih berani dibandingkan marsinah.
“Lawan Marsinah dulu dan saat ini masih sama, itu menuntut kita untuk lebih berani karena dengan keberanian Marsinah pada waktu itu kita tidak boleh stuck untuk menjadi sosok Marsinah. Kita harus menjadi sosok kita sendiri yang lebih berani menciptakan kesadaran kolektif, bahwa kita harus berjuang bersama-sama,” tutupLalita.
M214