Departemen Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik (HMS FT) Unhas menggelar Paradigma yang ke-5. Pada agenda kali ini mengangkat tema “Critical Thinking: Sudahkah Kita Merdeka dalam Berpikir?” yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting, Kamis (20/05).
Kegiatan ini dipandu oleh anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan HMS FT Unhas, Yusril Ramadhan, dan Muhammad Faisal Tanjung ST, penulis buku Jalan Panjang Peradaban Indonesia, sebagai pemateri.
Melalui pemaparannya, Faisal menceritakan perjalanan sejarah, mulai sejarah lahirnya agama, sejarah kebangkitan bangsa, hingga sejarah nasional sampai hari ini. Dalam setiap catatan sejarah, dapat diketahui bahwa pikiran-pikiran kritis selalu menjadi patron di dalam berbagai aktivitas-aktivitas perubahan yang ada.
“Seperti reformasi yang lahir karena pikiran-pikiran kritis pemuda, yang selalu mengambil peran dalam berpikir kritis,” jelasnya.
Lebih lanjut, Faisal menuturkan, harus ada indikator untuk melihat ada tidaknya kemerdekaan dalam berpikir kritis. Salah satu indikatornya dapat dinilai melalui pengembangan pikiran kritis yang dilandasi dengan literasi yang kuat. “Kita harus kembali melestarikan budaya literasi, karena lewat budaya literasi kita punya banyak sudut pandang, kemudian tercipta pikiran kritis,” ujarnya.
Faisal juga berpendapat, diskusi saja sebenarnya belum cukup untuk membangun pemikiran kritis, juga tidak akan banyak mengubah cara berpikir. Alasannya karena diskusi biasanya hanya didominasi oleh beberapa orang, kesempatan untuk berpendapat pun dibatasi.
“Berbeda jika kita menulis, misalnya wajibkan semua maba untuk menulis, kemudian kirim ke media massa. Dari seratusan lebih tulisan pasti akan ada yang diterbitkan, disitulah akan dilihat pikiran kritis kita,” tutupnya.
M203