Memasuki hari kedua Pelatihan Public Speaking oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) Unhas, kegiatan kali ini membahas manajemen komunikasi organisasi. Turut hadir mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Kintansari Adhyna Putri sebagai narasumber, Sabtu (22/5).
Kintan menjelaskan, stabilisme ritme kerja adalah hal penting dalam komunikasi organisasi. Menurutnya, sebelum terlibat dalam sebuah organisasi, perlu mengetahui apa yang dapat memuaskan.
“Kita perlu menganalisis, apa karakter organisasi yang diciptakan. Mencari tahu karakternya, seperti apa SDM yang harus ada. Karena jenis-jenis komitmen akan menentukan bagaimana sikap yang diberikan ke organisasi tersebut,” jelas Kintansari.
Ia memaparkan, bentuk komitmen organisasi merupakan sikap atau perilaku seseorang dalam organisasi. Komitmen organisasi sendiri adalah alasan terbesar bekerja di sebuah organisasi.
“Komitmen ada tiga, antara lain affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment,” sebut Kintansari.
Affective commitment adalah bagaimana orang dapat bertahan akibat afeksi atau perasaan emosional. Sementara Continuance commitment mengarah pada sifat yang membuat seseorang bertahan, misal pendapatan gaji dalam konteks pekerjaan. Namun, afeksinya tidak ada.
“Ketiga, normative commitment, yakni bertahan karena kita tau punya tanggung jawab dan beban kerja. Sehingga kita perlu menuntaskan tanggung jawab tersebut,” ucap Kintansari.
Selain itu, dalam komunikasi organisasi, public speaking adalah hal penting. “Menurut Aristoteles ada lima modal retorika. Inventio atau penggalian topik serta pemahaman audiensi, dispositio atau penyusunan materi atau pesan, elucatio ialah gaya atau pemilihan kata dan bahasa yang tepat, memoria atau mengingat materi yang akan disampaikan, serta pronotatio atau penyampaian secara lisan dan gerakan anggota tubuh,” sebut Kintansari.
M214