Setelah dilepaskan secara resmi pada Selasa (15/6), 800 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Unhas resmi diterima oleh jajaran pemerintah Kabupaten Jeneponto. Mengusung tema “Akselerasi Pengendalian Covid-19 Untuk Jeneponto Sehat dan Smart”, para camat antusias menerima mahasiswa KKN di kantor kecamatan, Rabu (17/6).
Kegiatan KKN-PK kali ini berpusat di Kabupaten Jeneponto. Para peserta disebar pada 10 kecamatan, antara lain Kecamatan Bangkala, Kecamatan Bangkala Barat, Kecamatan Tamalatea, Kecamatan Bontoramba, Kecamatan Kelara, Kecamatan Binamu, Kecamatan Turatea, Kecamatan Batang, Kecamatan Arungkeke dan Kecamatan Tarowang. Setiap desa sendiri terdiri dari 10 hingga 12 mahasiswa dan seorang supervisor.
Mengutip rilis Humas Unhas, Ketua Pengelola KKN-PK Unhas, dr Irwin Aras MEpid MMedEd menyampaikan alasan pemilihan lokasi di Kabupaen Jeneponto. Ia mengatakan, Kabupaten Jeneponto memberikan kesan positif bagi mahasiswa dan kampus pada pelaksanaan sebelumnya.
“Bagi kami, Kabupaten Jeneponto sudah seperti rumah dalam melaksanakan KKN. Kami sudah beberapa kali membawa mahasiswa di sini dan tidak pernah sekalipun mendapatkan kesan negatif. Kami sangat mengharapkan bantuan pak camat dan kepala desa untuk memantau posko mahasiswa,” jelas Irwin.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Jeneponto, Dr dr H M Syafruddin Nurdin MKes bersemangat menyambut mahasiswa Unhas. “Unhas sangat percaya kepada kami. Secara keseluruhan, Kabupaten Jeneponto mempunyai pengalaman dan komitmen yang kuat dalam mendukung mahasiswa KKN,” jelas Syafruddin.
Ia menambahkan, KKN-PK Unhas saat ini berbeda dengan KKN lainnya karena hanya diikuti oleh mahasiswa kesehatan. “Kehadiran mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu mereka di lapangan, spesifiknya terkait pengendalian Covid-19. Masyarakat Jeneponto tidak perlu khawatir dengan kehadiran peserta KKN karena mahasiswa yang datang sudah bebas Covid-1, dibuktikan dengan hasil swab dan antigen,” sambung Syafruddin.
Pelaksanaan KKN-PK telah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Mulai dari proses pendaftaran hingga pelaksanaan KKN mengikuti standar kesehatan secara ketat.
Mahasiswa juga meminta persetujuan orang tua atau wali. Sehingga, pelaksanaan kegiatan berlangsung secara hybrid. Tercatat 90 mahasiswa akan mengikuti secara online dan sisanya 710 berada secara langsung di lokasi.
Adapun mahasiswa KKN berasal dari sembilan prodi bidang kesehatan meliputi:
– Pendidikan Dokter 284 orang,
– Pendidikan Dokter Gigi 103 orang,
– Kesehatan Masyarakat 77 orang,
– Ilmu Keperawatan 110 orang,
– Farmasi 27 orang,
– Ilmu Gizi 67 orang,
– Fisioterapi 54 orang,
– Psikologi 17 orang dan
– Kedokteran Hewan 61 orang.
Peserta terdiri dari 149 laki-laki dan 651 orang perempuan. Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa akan didampingi 21 satgas dan 35 supervisor.
Oktafialni R