Memperingati Hari Bebas Sampah Plastik se-Dunia, Student Development Goals (SDGs) Center Unhas bekerja sama dengan PT Mall Sampah menggelar seminar bertajuk “Membebaskan bumi dari dampak sampah plastik”. Kegiatan berlangsung melalui Zoom Meeting dan live YouTube, Senin (5/6).
Dipandu oleh Dosen Teknik Lingkungan Unhas, Nurul Layla Rani H ST M Eng, turut menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman dibidangnya. Salah satunya CEO PT MallSampah, Adi Saifullah Putra.
Pada kesempatannya, Adi membawakan materi “Digitalisasi Pekerja Sampah Informal Untuk Meningkatkan Angka Daur Ulang Nasional”. MallSampah sendiri melihat pemulung dan pengepul sampah sebagai kunci dari rantai daur ulang di Indonesia.
“Kalau ingin meningkatkan angka daur ulang, maka kita harus mendukung fungsi mereka,” imbau Adi.
Sayangnya, belum ada program dari pemerintah yang benar–benar memperhatikan pekerjaan pemulung dan pengepul. Selain itu, faktor penyebab permasalahan di Indonesia ialah pola hidup masyarakat yang tidak tereduksi dengan cara buang sampah yang benar.
“Bentuk negara yang kepulauan juga membuat proses akomodir sampah sedikit terhambat,” tambah Adi.
Dalam acara tersebut, ia turut memaparkan sejumlah capaian yang dilakukan PT MallSampah dalam lima tahun terakhir. Dalam mengatasi persoalan sampah plastik Indonesia, MallSampah mendaur ulang 100 ton sampah plastik per bulan dari pengepul dan pemulang di enam daerah di Indonesia.
“Di antaranya lima daerah di Sulawesi dan satu daerah di DKI Jakarta. Kami juga memiliki 500 lapak pengepul dan 30.000 user di aplikasi bank sampah,” papar Adi.
Capaian ini berkaitan dengan goals SDGs nomor delapan yang menjelaskan bagaimana MallSampah bisa turut berpartisipasi mengatasi persoalan sampah dan mengatas kemiskinan. Adapun tujuan utamanya adalah meningkatkan akses bagi masyarakat.
“Salah satunya dengan menghadirkan aplikasi MallSampah agar masyarakat bisa meminta order pick-up sampah dengan mudah. Masyarakat perlu menfoto sampah dan mensubmit di aplikasi tersebut,” jelas Adi.
Hal ini adalah pendekatan yang MallSampah gunakan hingga saat ini. Adi juga berharap, aplikasi itubisa memudahlan masyarakat dalam mendaur ulang sampah.
Oktafialni Rumengan