identitasunhas.com. Koordinator Divisi Perubahan Iklim dan Lingkungan SDGs Center Unhas, Guru Besar Ektoksilogi dan Sampah Laut, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof Dr Akbar Tahir MSc mengulas problematika sampah plastik dalam webinar bertemakan “Membebaskan Bumi dari Dampak Sampah Plastik”. Webinar melalui Zoom Meeting dan live Youtube ini merupakan hasil kolaborasi Sustainable Development Goals (SDGs) Center Unhas, Sekolah Pascasarjana Unhas, dan PT MallSampah, Senin (5/7).
Dalam kesempatannya, Akbar mengatakan, penggunaan plastik sangat dominan bagi konsumer di seluruh dunia sejak awal pengembangan komersial antara tahun 1930-1940. Proporsi terbesar produksi plastik adalah sebagai bahan kemasan, umumnya sekali pakai.
“Terdapat dua pemicu utama kebocoran sampah plastik, yakni sampah yang tidak terpungut dan rendahnya nilai beberapa jenis plastik tertentu. Upaya daur ulang saja tidaklah cukup untuk mengurangi kebocoran sampah plastik,” tegas Akbar.
Lebih lanjut, faktor yang memengaruhi sampah plastik adalah tingkat konsumsi yang berbarengan dengan tingkat pendapatan perkapita, tingkat pengelolaan sampah padat, serta efektivitas daur dan guna ulang.
“Adapun permasalahan pengelolaan sampah plastik adalah minimnya prasarana pengelolaan sampah padat, minimnya alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah, rendahnya kesadaran masyarakat, serta masih terlalu banyak aplikasi plastik dalam ukuran kecil berbahan plastik yang tidak memiliki nilai untuk daur ulang,” sebut Akbar.
Di akhir pemaparan, Akbar menegaskan, perlunya langkah strategis dalam mengurangi sampah plastik melalui upaya terstruktur untuk peningkatan kesadaran masyarakat dan aparatur terkait. “Kita juga perlu meningkatkan alokasi anggaran, serta mengurangi produk-produk kemasan mikro dan aplikasi bahan-bahan plastik multi-layer yang sulit didaur ulang,” pungkasnya.
Winona Vanessa HN