Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Himajie FEB UH) menggelar webinar bertajuk “ Indonesia Economy Towards Digital Transformation : Opportunities and challenges”. Kegiatan tersebut berlangsung melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Yotube Himajie FEB UH, Sabtu (28/8).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Alumni dan Penyiapan Karir, Abdullah Sanusi Ph D dalam hal ini mewakili Rektor Unhas dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof Dr Abdul Rahman Kadir.
Webinar yang diikuti kurang lebih 300 peserta ini adalah salah satu program kerja Himajie yang diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai masalah ekonomi Indonesia.
“Webinar kali ini akan membahas bagaimana kesiapan dan dampak dalam menghadapi ekonomi digital. Kami berharap webinar ini dapat bermanfaat bagi kita semua” ujar Ketua Himajie FEB, Muhammad Ferdi.
Prof Abdul Rahman Kadir sangat antusias menyambut kegiatan ini. Dalam sambutannya ia berterima kasih kepada mahasiswa Ilmu Ekonomi yang telah memantik diskusi di tengah pandemi. Menurutnya, kegiatan ini sangat luar biasa. Tema yang diangkat sangat menarik dan relevan di mana saat ini Indonesia memasuki era transformasi ekonomi digital yang tentunya tidak akan berhenti.
“Ini luar biasa, baik tema maupun pembicara. Indonesia economy towards digital transformation , opportunities and challenges. Di mana kita masuk pada era digital, era transformasi yang tidak akan terhenti. Ini kelasnya bukan kelas mahasiswa semester 5 tapi ini kelas yang harusnya dilakukan oleh fakultas,” tutur Prof Rahman Kadir.
Senada dengan Prof Abdul Rahman Kadir, Abdullah Sanusi Ph D mengatakan kegiatan ini perlu didukung. Masa depan bangsa Indonesia dapat dilihat dari pemuda saat ini, yang merupakan bagian generasi emas Indonesia dalam mengahadapi bonus demografi.
Lebih lanjut, Ia berharap, setelah webinar ini selesai, terdapat diskusi lanjutan. “Jangan hanya berhenti pada webinar. Setelah mendapat masukan dari narasumber, tentunya akan lahir diskusi- diskusi kecil yang outputnya bisa jadi policy brief atau apalah itu,” kata Sanusi Abdullah.
Irma