Laptop subsidi Bidikmisi hingga saat ini tak kunjung diterima mahasiswa. Padahal mereka dijanji, pengambilan dilakukan hanya seminggu setelah penandatanganan surat persyaratan pengambilan laptop.
Ide pengadaan laptop untuk penerima beasiswa Bidikmisi berasal dari Bidang Kemahasiswaan Unhas. Pembayaran secara kredit, dan dipotong bulanan dari beasiswa Bidikmisi yang diterima mahasiswa melalui rekening BRI.
“Dengan adanya program seperti ini juga memberikan keuntungan bagi pihak mahasiswa karena jika mahasiswa yang bersangkutan dicabut beasiswa bidikmisi-nya maka secara otomastis laptop tersebut lunas,” ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Mahaiswa Unhas, Esan Lamban ketika berbincang dengan Identitas beberapa waktu lalu.
Esan mengatakan, pengadaan program ini didahului dengan melalukan survei. Dari hasil survei, diketahui jika sebagian besar pengguna laptop adalah mahasiswa. Atas dasar inilah sehingga Bidang Kemahasiswaan berinisiatif untuk mengadakan program subsidi laptop untuk penerima beasiswa Bidikmisi. Terlebih, ada perusahaan laptop yang bersedia mensponsori program ini.
Setelah program ini diumumkan, ternyata Sekitar 250 orang mahasiswa penerima Bidikmisi dari angktan 2016 dan 2017 tertarik ingin mengambil laptop subsidi ini. Namun setelah menunggu beberapa bulan, laptop tak kunjung datang. Sejumlah mahasiswa pun mengeluh.
“Sudah lama kami menunggu untuk mengambil laptop itu, seminggu setelah tanda tangan belum datang juga, terus kami dijanji lima hari kemudian tapi belum datang juga, alasannya katanya karena laptopnya baru diinstal,” keluh Dedy wahyudi, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.
Mengenai keterlambatan datangnya laptop yang dijanjikan, Esan mengatakan bahwa keterlambatan karena perkara urusan administrasi di Bank Rakyat Indonesia(BRI) pusat.
“Tidak sembarang BRI potong uang begitu, kecuali kalau mahasiswa yang lagsung bayar boleh,” ujarnya.
Menurut Esan, laptop itu sebenarnya sudah ada di Makassar namun ia masih menunggu hasil proses administrasi yang dilakukan di BRI sebelum laptopnya dibagikan. Namun kemungkinan terburuk jika proses administrasinya tak diterima maka laptop tersebut dijual secara komersial dan dibatalkan untuk program laptop subsidi di Unhas.
Bahkan, dalam Grup Facebook mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, Esan mengaku jika ia sudah menyerah urup laptop, lantaran tak kunjung datang.
“Saya sudah menyerah urus laptop dek, sepertinya ada masalah dengan kantor BRI Jakarta. Saya mohon gak usah pikirkan laptop, belanjakanmi uangmu untuk kepentingan lain,” ujarnya, menjawab pertanyaan mahasiswa yang menayakan soal laptop itu.
Reporter: Wandi Janwar